Banner Honda PCX

Ayo Dukung, Kebaya Goes to UNESCO

Ayo Dukung, Kebaya Goes to UNESCO

PALEMBANG, PALPRES.COM - Kebaya merupakan pakaian tradisional yang dipakai sebagai atasan. Untuk memperkuat kesan lokalitas dan feminitas, Kebaya semestinya dipadukan dengan wastra Nusantara (kain batik, tenun, songket dan jenis yang lainnya).

Kebaya memiliki jenis kekhasan masing masing, misalnya kebaya Sunda dengan kerah tegak di belakang leher, kebaya betawi yang bermodel Kartini yang berwarna-warni dengan manset di ujung tangan, kebaya Ambon yang bermodel Kartini bermanset dan berwarna putih, kebaya Basiba dari Minang yang panjangnya sampai menutup dengkul, kebaya Bali dengan kutubaru tanpa kerah, dan sebagainya.

Kebaya secara resmi diakui sebagai pakaian nasional dan juga ikon busana Indonesia. Untuk itulah, dunia perlu mengetahui dan mengakui bahwa Kebaya adalah warisan budaya berbusana dari leluhur Nusantara yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Langkah awal agar kebaya memperoleh pengakuan sebagai warisan budaya takbenda dari Indonesia salah satunya melalui peran masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:Festival Sriwijaya, Momentum Satukan Kain Tradisional di Sumsel

Pengakuan UNESCO ini akan diperoleh dengan cara yang tak mudah, harus melalui proses panjang. Untuk itu, lebih dulu harus diakui, kemudian diupayakan oleh berbagai kalangan pengampu budaya.

Untuk itu perlu dimulai langkah-langkah untuk mendaftarkan Kebaya ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia.

Berpartisipasilah dalam gerakan “Kebaya Goes to UNESCO” sebagai bukti bahwa kebaya memperoleh dukungan luas dan terus berkembang mewarnai khazanah busana dunia.

Caranya cukup mudah, silahkan berfoto dengan kebaya masing-masing, lalu unggah foto tersebut ke website https://tradisikebaya.id/. Gerakan ini dimulai dari tanggal 9 Agustus 2022 sampai 9 Desember 2022.

BACA JUGA:Kembangkan Kain Batik Ecoprint di Desa-Desa

Mari bersama-sama lestarikan kebaya sebagai warisan budaya takbenda dari Indonesia untuk dunia, agar bangga menjadi bangsa berjati diri dengan budaya adi busana luhung, cita rasa tinggi dan tata krama serta sopan santun luhur budi. (rilis)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: