Honda

Warga Muratara Kaget, Harga Bahan Bangunan Kompak Naik

Warga Muratara Kaget, Harga Bahan Bangunan Kompak Naik

Harga bahan bangunan kompak naik di Kabupaten Musi Rawas Utara membuat warga terkejut. Hal ini dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). -Hengki Pransis-Palpres.com

MURATARA, PALPRES.COM - Harga bahan bangunan kompak naik di Kabupaten Musi Rawas Utara yang dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Pantauan di sejumlah toko bangunan di ibukota Kabupaten Muratara, besi behel yang semula Rp48 ribu naik menjadi Rp53 ribu.

Lalu semen padang semula harganya Rp63 ribu kini menjadi Rp70 ribu persak, granit menjadi Rp145 ribu dari sebelumnya Rp125 ribu perdus. 

Sementara paku dinding, ember adukan, kawat ikan masih di harga lama kisaran Rp15 ribu hingga Rp20 ribu perkilonya.

BACA JUGA:Polri Siap Implementasikan Kendaraan Listrik

Umar (56), warga Desa Karang Dapo I, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Muratara mengatakan, sebelum Hari Raya Idul Adha, harga bahan bangunan masih normal. 

Ia terkejut ketika ke toko bangunan, harga material kompak naik.  

"Saya cari semen susah didapat. Barangnya langka. Ada di salah satu toko bangunan, namun harganya naik dari Rp68 ribu menjadi Rp75 ribu. Saya terkejut," katanya, Sabtu, 15 Oktober 2022.

Ia berharap pedagang tidak sepihak menaikkan harga. Janganlah ambil kesempatan dalam kesempitan. 

BACA JUGA:Tiga DPO Judi Online Ditahan di Bareskrim Polri

Mamat Aiz, warga Kecamatan Rawas Ilir, juga mengaku kaget dengan kenaikan harga bahan bangunan, yang begitu cepat. 

"Cukup kaget, karena harga begitu cepat naiknya. Kemungkinan dipicu kenaikan harga BBM," ujarnya.

Padahal, ia sengaja datang ke Kabupaten Muratara demi mendapatkan harga miring. 

"Selisih harga di sini Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. Lumayan juga. Uangnya bisa digunakan untuk keperluan yang lain," katanya.

Salah seorang pedagang toko bangunan, Uni Arsi, mengatakan, kenaikan harga bahan bangunan dipicu naiknya harga BBM. 

"Kami kan beli juga, Mas, dari Batam dan Pulau Jawa. Di sana memang ada kenaikan. Jadinya kami ikut naik," ucapnya. 

Tapi, kata dia, kenaikan harga bahan bangunan tidaklah signifikan.

Besarannya sudah diperhitungkan, baik upah bongkar, BBM, serta biaya pengiriman dari berbagai daerah.

"Kenaikan cukup mencolok itu semen. Bukan disengaja oleh distributor. Tapi memang harganya naik. Semen Padang, misalnya kini jadi Rp65 ribu persak, Semen Raja Rp75 ribu persak," ujarnya.

Ia mengatakan, kenaikan harga bahan bangunan tidak merata. 

Ada beberapa yang naik, seperti semen dan besi behel. Sementara yang lain, seperti paku, pipa, kunci-kunci masih di harga semula.

"Material yang pokok saja harganya naik, yakni semen dan besi. Lainnya masih bertahan di harga yang sama," pungkasnya. 

 

Sulitnya Cari Semen 

Sebelumnya Warga Desa Karang Dapo I, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara mengeluhkan sulitnya mendapatkan semen. Kalaupun ada, harganya naik tinggi. 

Umar (56), warga Desa Karang Dapo I mengatakan, sebelum Hari Raya Idul Adha, harga semen di toko bangunan masih normal. Namun kini, harga bahan bangunan itu mulai sulit didapat. 

"Cari semen sekarang susah. Barangnya langka. Ada di salah satu toko. Tapi harganya naik, dari Rp68 ribu menjadi Rp75 ribu persak. Saya cukup terkejut," katanya.

Ia berharap pedagang tidak seenaknya menaikkan harga. Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan.

Di sisi lain, salah seorang pemilik toko bangunan, Abad mengatakan, kenaikan harga semen bukan disengaja. Melainkan dari distributornya memang sudah naik. 

"Dari distributor sudah naik. Makanya kami juga menaikkan harga. Semen Padang dibanderol Rp65 ribu, Semen Baturaja Rp75 ribu persak," katanya.

Menurutnya, pasokan semen memang agak terhambat. Biasanya perjalanan dari Palembang sehari sudah sampai. Ini alami keterlambatan. “Mungkin ada kemacetan. Mobil banyak juga kan," pungkasnya. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: