Honda

ODGJ Mengamuk di Jalanan Probolinggo, Bacok 2 Warga, Polisi Sampai Lepaskan 7 Tembakan

ODGJ Mengamuk di Jalanan Probolinggo, Bacok 2 Warga, Polisi Sampai Lepaskan 7 Tembakan

Seorang ayah mendadak kena serangan jantung terus meninggal setelah mendapat serangan dari anaknya dengan batu.-disway.id-

PROBOLINGGO, PALPRES.COM - Aksi Erik Ferdianto (36) membuat heboh warga Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten PROBOLINGGO, Jumat pagi 16 Desember 2022. 

Pria yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), berjalan tanpa busana di jalanan sambil membawa parang, bahkan membacok warga.

Erik Ferdianto akhirnya dilumpuhkan polisi dengan timah panas.

Dua warga menjadi korban keganasan Yanto – sapaan akrab Erik Ferdianto. 

BACA JUGA:ODGJ di Probolinggo yang Serang 2 Warga, Tewas dalam Perawatan

Satu di antaranya meninggal dunia.

Dua korban bacokan Erik, yakni Muhlisin (30), kurir online asal Desa Klaseman, Kecamatan Gending. Satu korban lainnya bernama Sipul (52), diduga ODGJ, warga Desa Wangkal, Kecamatan Gading.

Yanto akhirnya dilumpuhkan polisi dengan sejumlah tembakan.

Jumat horor itu bermula saat Yanto kabur dari rumahnya di Desa/Kecamatan Paiton sekitar pukul 06.00. 

BACA JUGA:Begini Cara Polres Ogan Ilir Cegah Peredaran Narkoba, Mau Tau?

Ia keluar rumah dengan berjalan kaki tanpa busana.

Mendapati Yanto kabur, pihak keluarga pun membuntuti. 

“Kakak kambuh sakitnya (gangguan jiwa). Dulu (2017) pernah dirawat di RSJ (rumah sakit jiwa) Lawang, Malang selama 2 bulan. Setelah itu sembuh total, dan semalam kambuh. Jadi saya berharap kabar aneh-aneh (mabuk) bisa diluruskan,” terang Novita (28), adik kandung Yanto saat ditemui di RS Graha Sehat Kraksaan seperti dilansir Radarbromo.com.

Yanto berjalan di tepian jalan raya Desa Randumerak, Kecamatan Paiton.

BACA JUGA:Download Game Ini, Saldo DANA Gratis Langsung Cair Rp65 Ribu Perhari, Cara Mainnya Begini

Ia kemudian mengambil parang milik penjual bambu. 

Selain itu, ia juga mengambil sepeda onthel petani di tepi jalan.

Berjalanlah Yanto dengan sepeda itu ke arah barat menuju Kraksaan.

Sekitar pukul 08.30, Yanto sampai di jalan raya Kebonagung, Kraksaan. 

BACA JUGA:Rudapaksa Anak Dibawah Umur Sopir Ekspedisi Asal Pekanbaru Diamankan Polsek Bayung Lencir

Ia menghentikan sepedanya tepat di depan kantor Shopee Express. 

Melihat ada motor milik salah satu kurir online, ia hendak mengambilnya.

“Saat itu, pelaku (Yanto) mau ambil motor pegawai kami. Salah satu kurir (korban Muhlisin) yang sedang menyortir paket di luar mengetahuinya. Dicegahlah. Ternyata dia (Muhlisin) dibacok,” terang Tawaf Hudori, kapten kepala driver Shopee Express Kraksaan.

Setelah membacok korban Muhlisin, pelaku Yanto membawa kabur motor kurir itu. 

Ia dengan mudah membawa lari motor tersebut, karena kunci kontak motornya masih menempel. 

“Pegawai lain takut mau nolong. Baru ditolong saat pelaku sudah pergi,” imbuh Tawaf.

Selanjutnya, Yanto mengendarai motor ke arah barat. 

Tepat di jalan Raya Kraksaan Wetan, ia berhenti. 

Yanto kembali mengamuk. 

Ia mengacungkan parang yang dibawanya pada orang yang dilihatnya.

Ulah Yanto ini menarik perhatian orang banyak.

Termasuk polisi yang ikut mengejar pelaku. Namun, tak berani mendekat. 

Yanto kemudian menghampiri pria yang tengah duduk di pinggir jalan. 

Tanpa bicara apapun, ia menyabetkan parang ke arah pria yang diketahui bernama Sipul tersebut.

“Saat (Yanto) dikejar, terdengar tiga kali tembakan ke atas. Tembakan peringatan sepertinya. Tapi, pelaku tetap berjalan,” kata Makruf, salah seorang warga yang berada di lokasi.

Sabetan parang pertama dari Yanto langsung melukai bagian punggung Sipul yang tengah duduk. 

“Sempat bilang pelaku ini kepada polisi yang datang. Engkok endik benyak teretan polisi (saya punya banyak saudara polisi). Kemudian mencungkan parangnya lagi (ke petugas),” jelas Makruf.

Tak berhenti di situ, Yanto kembali membacok Sipul. 

Polisi yang memintanya menaruh parangnya, tak digubris. 

Yanto tetap membacok Sipul dengan membabi buta.

Saat itulah, petugas kepolisian akhirnya mengeluarkan tembakan ke arah Yanto. 

Tembakan pertama tak membuat Yanto lumpuh. 

Ia sempat terjatuh, namun kembali berdiri dan menyabet punggung korban Sipul yang telah bersimbah darah.

“Ditembak lagi sama polisi. Akhirnya tepar. Kayaknya ada 7 tembakan,” terang Makruf.

Yanto dan Sipul sama-sama terkapar bersimbah darah. 

Keduanya lantas dibawa ke RS Graha Sehat Kraksaan. 

Menyusul kurir yang juga alami luka bacok sebelumnya.

Kabag Umum dan Keuangan RS Graha Sehat Kraksaan Andreas mengatakan, Yanto mengalami lima luka tembak. 

Satu di bagian kepala bagian belakang, dua di bagian betis sebelah kiri. Dua lagi di bagian betis bagian kanan.

“Yang kiri pada bagian betis ada peluru yang tembus. Sementara pasien korban kurir mengalami sayatan di bagian kanan leher. Sementara untuk pasien yang parah (korban terakhir) mengalami luka sayatan di dekat kepala bagian belakang dan enam sayatan di punggung,” terang Andreas.

Nyawa Sipul, yang mengalami sejumlah luka bacok akhirnya tak tertolong. 

Sipul yang asal Desa Wangkal, Gading, juga diduga alami gangguan jiwa.

“Pukul 13.30, korban yang datang dalam kondisi kritis (Sipul) telah meninggal dunia. Keluarga sudah ada yang menjemput. Dari keterangan keluarga, korban (Sipul) sudah 15 tahun meninggalkan rumah (karena gangguan jiwa),” terang Andreas.

Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, petugas sebelumnya telah memberi peringatan kepada pelaku agar menurunkan senjatanya. 

Namun, karena pelaku tetap menyerang warga dan membahayakan petugas, akhirnya ditembak.  

“Atas peristiwa ini, kami akan melakukan proses penyidikan,” ujarnya. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: