Honda

Pengganti BBM Pertalite Bernama CNG, Harganya Hanya Rp3.000 perliter

Pengganti BBM Pertalite Bernama CNG, Harganya Hanya Rp3.000 perliter

Pengganti BBM Pertalite yang akan diberlakukan pemerintah Bernama CNG, Harganya Hanya Rp3.000 perliter-Proxsis Surabaya-

JAKARTA, PALPRES.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai menjajal pengganti BBM Pertalite dengan bahan bakar jenis baru bernama CNG.

Bahan bakar pengganti BBM Pertalite ini diyakini memiliki segi kualitas yang lebih baik. BBM CNG mempunyai RON 90 atau setara dengan Pertamax Turbo.

Diketahui, CNG adalah bahan bakar gas yang dibuat dengan melalui kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam atau disebut juga dengan Compressed Natural Gas.

Bahan bakar CNG ini menjadi salah satu solusi atas tingginya harga BBM jenis lainnya.

BACA JUGA: Catat, Ada Lagi Bansos Kemensos yang akan Cair Minggu ini, Besarnya Rp.600.000

Sebagai perbandingan, harga Pertalite hingga saat ini harganya Rp 10.000 per liter.

Sedangkan harga BBM CNG perliternya hanya Rp3.000.

Sedangkan CNG kualitasnya setara dengan Pertamax Turbo RON 98. Saat ini Harga Pertamax Turbo RON 98 Rp 15.200 per liter.

Informasi terkait kualitas CNG setara Pertamax Turbo RON 98 terungkap dari penjelasan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

BACA JUGA:Bansos PKH Akan Cair Pertama Kali di Awal Tahun 2023, Ada Kriteria Penerima Baru

Penggunaan bahan bakar baru pengganti Pertalite sendiri sejalan dengan rencana pembatasan penggunaan BBM bersubsidi.

Saat ini BBM bersubsidi ada tiga jenis. Pertama Premium atau RON 88. Kedua Pertalite atau RON 90. Ketiga Solar.

Penggunaan CNG ini sendiri telah dimulai oleh Pertamina dengan melakukan berbagai pengujian, baik untuk sepeda motor, mobil hingga perahu nelayan.

CNG mirip dengan LGV yang telah terlebih dahulu digunakan, dengan kualitas yang sama. Hanya saja CNG mempunyai tekanan yang jauh lebih tinggi dari LGV.

BACA JUGA:Sempat Pro Kontra, BBM Premium Resmi Dihapus 1 Januari 2023, Begini Perjalanannya

Kualitas pembakaran LGV setara dengan RON 98 dan ramah lingkungan namun mempunyai tekanannya berkisar antara 8-12 bar sedangkan CNG mempunyai tekanan mencapai 200 bar.

Tentunya penggunaan kualitas CNG pengganti Pertalite setara Pertamax Turbo tersebut membutuhkan penanganan yang lebih baik agar memiiliki keamanan yang dalam pengaplikasiannya di kendaraan.

Untuk itu, Pertamina telah menyiapkan tangki CNG pengganti Pertalite setara Pertamax Turbo harganya 3 ribuan rupiah yang terbuat dari baja.

Dalam pengaplikasian untuk sepeda motor, pihak Pertamina akan menggunakan tabung CNG 14 x 53 cm sehingga dapat di tempatkan dengan mudah di sepeda motor tanpa mengurangi kenyamanan dalam berkendara.

BACA JUGA:Tahun Depan BBM Jenis Premium Dihapus, Tapi BLT BBM Diperpanjang, Segera Cairkan di Kantor Pos Sebelum Hangus

Sejauh ini CNG yang merupakan bahan bakar gas yang dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam ini telah dignakan oleh beberapa negara.

Sedangkan di Indonesia sendiri penggunaan CNG telah diaplikasikan untuk antara lain di bus Transjakarta.

Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto mengatakan penggunaan CNG sebagai pegganti bensin lebih Irit 55 persen dibanding dengan Pertalite.

Tak hanya itu, dalam pengaplikasian CNG tidak perlunmelakukan perubahan yang signifikan terhadap sistim bahan bakar pada kendaraan.

Dengan kualitas oktan yang mencapai 98 atau setara dengan Pertamax Turbo, tentunya akan meningkatan peforma dari kendaraan serta dengan emisi gas buang yang lebih rendah dari Pertalite.

”Selain harga lebih murah, CNG juga memiliki peforma lebih baik dari Pertalite karena dari bahan baku metana yang bersih dan beroktan tinggi,” terang Haryo.

Dari sisi penghematan yang didapat dengan menggunakan CNG, menurt dia, dalam penggunaan BBM Pertalite 4 liter per hari dengan konversi ke CNG maka subsidi BBM setara 125 ribu kilo liter per tahun atau lebih penganti bensin lebih irit 55 persen.

Dalam pengujian yang telah dilakukan oleh pihak Pertamina, untuk satu kali pengisian full tank CNG mempunyai jarak tempuh hingga 100 km bagi sepeda motor.

Nantinya, selain penggunaan CNG untuk sepeda motor, CNG juga akan diaplikasikan pada kendaraan lain di antaranya kapal nelayan, kendaraan roda empat kecil serta truk.

Adapun penambahan konversi pada kendaraan roda empat, PGN memproyeksikan sebanyak 1000 truk serta bus dan 18.000 kendaraan kecil.

Hal ini sejalan dengan program bahan bakar gas (BBG) yang telah digunakan oleh kendaraan seperti taksi, bajaj, dan bus Trans Semarang.

Pihak pertamina juga menrgetkan untuk diaplikasikan pada CNG kapal nelayan dengan jumlah konversi 6,71 BBTUD untuk 30.000 unit perahu nelayan.

Program untuk nelayan ini nantinya akan menggunakan Gaslink Cylinder yang berkapasitas 4.2 lsp.

Tentunya perangkat ini dirancang dengan tingkat safety yang tinggi dalam mendukung daya jelajah hingga 50 km pada mode operasi Dual Diesel Fuel (DDF) 50 persen untuk 1 hari berlayar.

Sama halnya dengan CNG untuk sepeda motor, CNG untuk kapal nelayan berkomposisi metana beroktan tinggi.

Sehingga, CNG dapat memberikan pembakaran yang sempurna dan menghasilkan peforma msin yang lebih baik dibandingkan dengan bahan bakar Solar maupun Pertalite.

Dalam pengaplikasian pada perahu nelayan, bahan bakar baru pengganti Pertalite ini akan bikin irit hingga 30 persen setara Rp 7,2 juta per tahun (konsumsi 10 liter BBM solar per hari).

Kebutuhan pasokan gas untuk BBG transportasi kurang lebih 40 BBTUD di tahun 2027.

Sedangkan penggunaannya diperkirakan meningkat hingga 410 juta LSP.

Dampak lanjutannya akan menghemat APBN untuk mengurangi BBM subsidi hingga Rp 1,25 triliun per tahun dengan asumsi subsidi BBM sebesar 3.000 rupiah per liter.

Dalam mendukung program penggantian Pertalite dengan CNG tersebut, Pertamina akan pemanfaatan SPBG milik Pertamina yang dibangun menggunakan dana mandiri dan APBN.

Saat ini terdapat 35 SPBG untuk direaktivasi secara bertahap dan terdapat juga 3 unit di Semarang yang telah direvitalisasi.

Sebelumnya, Mulai 1 Januari 2023, bahan bakar minyak (BBM) jenis premium resmi dihapus pemerintah.

Penghapusan BBM jenis premium atau bensin sempat terjadi pro kontra. Isu penghapusan BBM Premium ini sudah ada sejak tahun 2020, beberapa media menginformasikan jika premium akan dihapus.

Saat itu, Kominfo memastikan jika informasi tersebut merupakan hoaks atau tidak benar. Penegasan ini disampaikan melalui artikel yang disiarkan melalui laman kominfo.go.id pada tanggal 20 Juni 2020.

Kemudian pada awal Januari 2022, Presiden Jokowi memberikan keterangan bahwa BBM jenis Premium batal dihapus. Namun sejak awal tahun ini, BBM Premium atau bensin sudah sulit ditemui di SPBU.

Hingga akhirnya, larangan BBM jenis Premium dijualbelikan ini resmi diterapkan pemerintah.

Larangan jual beli bensin ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

Di dalam keputusan yang dikeluarkan Kementerian ESDM ini disebutkan bahwa standar dan mutu atau spesifikasi BBM jenis bensin RON 88 dinyatakan tidak berlaku terhitung 1 Januari 2023.

Artikel ini sudah tayang di jambiekspres.co.id dengan judul "Harga Hanya Rp 3 Ribuan Per Liter, CNG Pengganti BBM Pertalite Kualitasnya Setara Pertamax Turbo"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jambiekspres.disway.id