Honda

Moeldoko Sebut Perubahan Skema Kartu Prakerja Ibarat Strategi Perang, Berhitung dengan Risiko

Moeldoko Sebut Perubahan Skema Kartu Prakerja Ibarat Strategi Perang, Berhitung dengan Risiko

Wakil Ketua Komisi Cipta Kerja Moeldoko saat berdiskusi dengan pimpinan dan staf Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.--prakerja.go.id

JAKARTA, PALPRES.COM - Wakil Ketua Komisi Cipta Kerja Moeldoko menyebut perubahan skema Kartu Prakerja ibarat menyusun strategi perang yang berubah sesuai tuntutan.

Namun hal itu mampu dihadapi PMO Kartu Prakerja sehingga berhasil memberikan pelayanan yang baik dalam meningkatkan angkatan kerja.

Hal ini disampaikan Moeldoko saat berdiskusi dengan pimpinan dan staf Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, seperti rilis yang diterima palpres.com, Rabu 1 Maret 2023.

Kepala Staf Kepresidenan ini mengaku sudah mengawal program Kartu Prakerja sejak lahir, termasuk menyusun konsep program di Kantor Staf Presiden pada awal pembentukannya.

BACA JUGA:Kuota Terbatas! Segera Daftar Kartu Prakerja 2023, Bisa Dapat Dana Rp4.200.000

Ia mengakui dalam mendesain program ini tidak mudah, terutama merumuskan antara bentuk ideal versus realita di lapangan.

Terlebih saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia sehingga perencanaan Kartu Prakerja mengalami banyak perubahan.

Situasi  memunculkan skenario baru yang berhasil dilewati Prakerja dengan baik. Terutama terkait perubahan dan penggunaan teknologi digital dalam pelaksanaannya.

Juga mengubah mental lama menjadi pola kerja baru di program yang berada di bawah Kementerian Koordinator bidang Perekonomian ini.

BACA JUGA:Kartu Prakerja Diakui Internasional, UNESCO Menilai Game Changer Bagi Pembelajaran Orang Dewasa

“Kartu Prakerja lalu berubah jadi semi bansos dari 2020 hingga 2022. Di sinilah hebatnya PMO Kartu Prakerja yang bisa menjabarkan keinginan Presiden Jokowi dalam skenario bansos. Dan kini sudah masuk kembali ke skema normal sesuai visi awalnya,” kata Moeldoko.

Dia menyebut, perubahan tersebut ibarat perang yang suatu saat rencana bisa berubah di tengah jalan.

“Pada keadaan seperti ini diperlukan ‘kirpat’ atau berpikir cepat, kemampuan untuk membuat perkiraan cepat dari sisi komandan. Harus berhitung dengan risiko,” jelasnya.

Sebab, sambung dia, kunci perubahan pelayanan publik ada dua, yakni melalui peningkatan platform digital dan mengubah ‘mental model’ lama.

BACA JUGA:Mau Daftar Kartu Prakerja 2023 dan Dapat Insentif Rp4,2 Juta, Begini Alur Pendaftarannya

Dengan digital, semua proses pelayanan bisa berlangsung secara cepat dan transparan. Selain itu, perubahan juga harus dilakukan dengan menggempur budaya kerja lama diganti model-model baru.

“Terbukti, survei Poltracking menyatakan Prakerja sebagai program pemerintah nomor empat yang paling dirasa manfaatnya oleh masyarakat,” kata Moeldoko.

Tiga program lain yang ada di urutan teratas yakni Bantuan Langsung Tunai, Kartu Indonesia Sehat, dan pembangunan jalan tol.

“Masuknya Prakerja di urutan keempat adalah inovasi paten, mengingat usia program ini yang masih baru,” tambah dia.

BACA JUGA:16,4 Juta Peserta Kartu Prakerja Didominasi Kaum Hawa, Segera Daftar Akun Ada Dana Manfaat Rp4.200.000

Moeldoko meminta tim Prakerja memelihara semangat tinggi untuk terus  memperjuangkan nasib anak-anak muda Indonesia yang tengah galau, limbung, dan skeptis menghadapi tantangan dunia kerja.

“Wajah-wajah gembira mereka harus terus jadi penyemangat. Kartu Prakerja punya implikasi besar di luar prediksi kita. Keterampilan meningkat, literasi meningkat, dan banyak hal positif lain,” katanya.

Menurut Moeldoko, siapapun pemimpin Indonesia ke depan, akan melihat Program Kartu Prakerja sebagai leverage, faktor pengungkit bagi anak-anak muda untuk masuk dan bersaing di dunia kerja.

“Jangan kendor. Karya Anda dalam membangun bangsa sangat membanggakan. Prakerja membuktikan negara hadir di antara keterbatasan, lintas generasi, dan di semua segmen masyarakat,” pungkasnya.

BACA JUGA:8 Bidang Pelatihan Prioritas Kartu Prakerja 2023, Dapatkan Dana Pelatihan Rp3,5 Juta, Insentif Rp600.000

Sementara itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari berharap dukungan Moeldoko agar Prakerja bisa menjadi trendsetter bagi program pemerintah berskala besar dari kementerian dan lembaga lain.

“Misalnya, dalam mendesain situs program. Prakerja menunjukkan bahwa bukan hal tabu menampilkan website yang user friendly dan penggunaan bahasa yang juga sederhana bagi penggunanya sehingga mudah dipahami oleh peserta,” kata Denni.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: