Honda

Kisah Alqamah, Sahabat Rasulullah yang Durhaka Kepada Ibunya

Kisah Alqamah, Sahabat Rasulullah yang Durhaka Kepada Ibunya

Kisah Alqamah, Sahabat Rasulullah yang Durhaka Kepada Ibunya--

PALEMBANG, PALPRES.COM - Kisah kali ini merupakan kisah yang datang dari ’Alqamah, seorang sahabat Rasulullah yang telah durhaka kepada ibunya.

Cerita ini dapat menjadi gambaran beratnya balasan bagi anak yang telah melukai perasaan sang ibu.

Suatu waktu di zaman Rasulullah, ada seorang sahabat bernama ‘Alqamah yang merupakan sosok muslim yang sangat taat kepada Allah.

Alqamah dikenal sebagai orang yang rajin beribadah, selalu berpuasa dan tak pernah lalai dalam shalatnya.

BACA JUGA:Kisah Uqbah bin Amir Al-Juhani, Sahabat yang Menulis Al-Qur'an

Bahkan, ’Alqamah selalu rutin membayar zakat dan sedekah.

Namun, yang membuat bingung adalah ketika di penghujung hayatnya, ’Alqamah mengalami kesulitan dalan melafalkan kalimat Lā ilāha illallāh.

Setelah diberi tahu dan ditelusuri Rasulullah saw, ternyata ‘Alqamah memiliki seorang ibu yang masih hidup dan sudah tua, tapi beliau pernah sakit hati karena sikap anaknya.

Berdasarkan cerita ibunya, ‘Alqamah sangat menarih perhatian yang lebih dan terlalu mementingkan istrinya tanpa peduli terhadap ibunya.

BACA JUGA:Kisah Omar Khayyam, Ilmuwan Muslim yang Merancang Kalender Matahari

Oleh karena itula, ketika tibanya sakaratul maut, mulut ‘Alqamah sulit mengucap kalimat thayyibah.

Namun, berkat bantuan, Rasulullah saw segera mewakili ’Alqamah untuk meminta ampunan kepada sang ibu.

Bahkan, agar dibukakan pintu maaf dari si ibunda, Rasulullah sempat meminta bantuak kepada para sahabat mencari kayu bakar untuk membakar ‘Alqamah.

Mendengar hal itu, ibunda ‘Alqamah pun luluh dengan jiwa keibuannya sehingga beliau merasa tidak tegal jika melihat jasad sang anak dibakar hidup-hidup.

BACA JUGA:Kisah Zubair bin Awwam, Sahabat yang Mahir Berkuda

Pada akhirnya sang ibu pun rela memaafkan ‘Alqamah dibanding harus melihat jasad anak laki-lakinya habis dibakar api.

Rasulullah Saw mengatakan kepada si ibu ’Alqamah bahwa api akhirat jauh lebih pedih darilada api dunia.

Setelah menerima maaf dari sang ibu, ‘Alqamah pun dapat mudahnya menghembuskan nafas terakhirnya sembali mengucap kalimah Lā ilāha illallāh.

Bayangkan, jika seseorang yang sangat beribadah kepada Allah seperti 'Alqamah pun dapat menghadapi kematian yang su'ul khwotimah.

BACA JUGA:Kisah Abu Bakar Ar-Razi, Ilmuwan Muslim Penemu Penyakit Cacar dan Asma

Apalagi nasib seseorang yang durhaka kepada Allah dan orang tua?

Bagaimana jika seseorang terus berbuat kejahatan dan menyakiti hati orang tuanya?

Cerita ini dapat menjadi pengingat penting bagi siapa pun yang masih durhaka terhadap orang tua, serta pelajaran bagi mereka yang mengharapkan akhir hidup yang baik.

Maka dari itu, kita harus mengubah sikap buruk kita kepada orang tua, terutama kepada ibu.

BACA JUGA:Hampir Terlupakan, Kisah Kelam Kepulauan Banda, Terlihat Jelas Dalam Film Dokumenter Ini

Hadiahkanlah doa yang terbaik apabila mereka sudah tiada. Berilah kebahagiaan untuk mereka.

Kalau belum dapat membahagiakan, setidaknya jaga  perbuatan dan perkataan agar tidak menyakiti perasaan mereka.

Sebab, balasannya akan begitu berat dan membuat rugi diri sendiri di dunia dan akhirat.*

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: