Prospek Kerja Kuliah di Program Studi Agribisnis, Ini Kata Pemuda Daerah dari Empat Lawang

EMPAT LAWANG, PALPRES.COM - Program Studi Agribisnis menjadi salah satu prodi yang  diminati banyak orang.

Ada banyak orang yang menempuh pendidikan kuliah di Provinsi Bengkulu.

Tak ketinggalan dari Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan.

Memang banyak orang-orang dari Kabupaten Empat Lawang yang kuliah di Bengkulu.

BACA JUGA:6 Kampus dengan Biaya Kuliah Termurah di Palembang, Biaya Per Semester Cuma Rp400 Ribuan

BACA JUGA:Gadis Cantik Ini Kuliah di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Yuk Simak 3 Prospek Kerjanya

Hal itu dikarenakan jaraknya yang hanya 4-6 saja dari Kabupaten Empat Lawang ke Provinsi Bengkulu.

Salah satu yang mengambil kuliah di Program Studi Agribisnis ialah pemuda daerah dari Kabupaten Empat Lawang yang satu ini.

Namanya Ego Chaniago yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi Universitas Bengkulu di Program Studi Agribisnis.

Di Universitas Bengkulu, Program Studi Agribisnis ada di Jurusan Sosial Ekonomi dan Pertanian, Fakultas Pertanian.

BACA JUGA:Curhat Mahasiswi Semester 1 Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Katanya Enjoy Kuliah di Unsri

BACA JUGA:10 Keunggulan dan Prospek Kerja Kuliah di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Simak Baik-baik Ya

Chaniago menjelaskan Agribisnis berasal dari 2 kata yakni Agri dan Bisnis.

Agri merupakan singkatan dari Agrikultur yang artinya pertanian sementara Bisnis yang artinya usaha.

Jadi Agribisnis ialah suatu usaha di bidang pertanian, terutama bidang pertanian penyediaan pangan.

Ego menceritakan awal mula masuk ke Program Studi Agribisnis sebenarnya tidak terlalu berminat karena ketika tes awal seperti SN, SB tidak pernah mengambil untuk di bidang pertanian.

BACA JUGA:4 Keunggulan Kuliah di Jurusan Pendidikan Kimia, Ini Cerita dari Mahasiswa Unsri

BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah dengan Biaya Termahal di Indonesia, Ada yang Capai Rp800 Juta

Sebelumnya selalu memilih Jurusan Teknik, namun belum menemukan jalannya.

Sampai akhirnya salah seorang guru di SMA menyarankan kepada Chaniago untuk memilih prodi dari pertanian dengan melihat background dari Empat Lawang adalah daerah dengan penghasilan tertinggi di bidang pertanian.

"Dan pada akhirnya saya mengikuti jalur tes mandiri di SMMPTN barat dengan tiga pilihan yaitu Agribisnis, Kehutanan dan TIP," kata Chaniago kepada Palpres.com.

Hingga akhirnya Chaniago diterima di Program Studi Agribisnis di Universitas Bengkulu dengan segala keterbatasan biaya. 

BACA JUGA:5 Keunggulan Kuliah di Jurusan Bimbingan dan Konseling, Bisa Baca Karakter Orang Lho

BACA JUGA:Enaknya Kuliah di Jurusan Hukum, Ini 6 Keunggulan yang Akan Didapatkan

Namun dengan perjuangan dari orang tua akhirnya Chaniago bisa membayar uang bangunan dan UKT sehingga bisa berkuliah di Universitas Bengkulu sampai sekarang.

"Alhamdulillah saya sekarang sudah di tahap semester akhir dan mohon doanya agar cepat wisuda awal tahun 2024," ucap Chaniago.

Selama berkuliah di Program Studi Agribisnis banyak pengalaman dan keseruan yang Chaniago dapatkan.

Tentu selama masa perkuliahan ada hal-hal baru yang dipelajari dari Agribisnis salah satunya tentang ekonomi pertanian.

BACA JUGA:Biaya Kuliah di 7 Jurusan UGM Ini Paling Murah, UKT Mulai Rp500 Ribu

BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah Paling santai di PTN Terbaik Indonesia, Nomor 5 Bisa Jalan-Jalan Tiap Hari

Dimana Agribisnis itu sendiri mempelajari dari hulu sampai hilir di bidang pertanian dari awal penanaman sampai ke penjualan produk pertanian itu sendiri.

Di Bengkulu sendiri Program Studi Agribisnis tidak hanya terdapat di Universitas Bengkulu, tapi salah satunya juga terdapat di Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Chaniago menjelaskan berkuliah di Program Studi Agribisnis peluang kerjanya cukup luas.

Bisa kerja di sektor pertanian dan perkebunan.

BACA JUGA:7 Jurusan Kuliah dengan Kerja Gaji Paling Tinggi di Indonesia, Per Tahun Bisa Capai Rp1 M Lho

BACA JUGA:5 Kampus Swasta dengan Biaya Kuliah Termurah di Indonesia, Kampusnya Terkenal Biaya Mulai Rp900 Ribu

Bisa juga kerja di sektor industri makanan menjadi tenaga ahli atau pemegang keputusan di setiap usaha di sektor agrikultur.

Selain itu prospek kerjanya juga bisa masuk di kepemerintahan, BUMN, dan perusahaan swasta.*

Sumber: