Honda

Thalhah Bin Ubaidillah: Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Diberi Gelar Burung Elang

Thalhah Bin Ubaidillah: Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Diberi Gelar Burung Elang

Thalhah Bin Ubaidillah: Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Diberi Gelar Burung Elang--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, sahabat sekalian yang di rahmati Allah SWT.

Pada konten sahabat nabi, kita akan membahas sosok sahabat Thalhah bin Ubaidillah.

Thalhah bin Ubaidillah merupakan salah satu sahabat Nabi yang berasal dari Quraisy.

Dia teramasuk salah satu dari 10 sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga.

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abul Ash, Dipuji Rasulullah karena Jujur, Menepati Janji, dan Amanah

Dilansir dari Surau.com diceritakan ketika Perang Uhud, menurut Rasulullah Thalhah merupakan sahabat terbaik dibanding sahabat lainya. 

Di mana Thalhah diberi gelar Burung Elang karena memilik tatapan mata yang sangat tajam.

Thalhah merupakan bagian dari suku Quraisy demikian juga ayahnya, Ubaidillah bin Usman yang wafat pada zaman jahiliyah. 

Ibunya bernama Sha’bah binti al-Hadhrami, saudari al-Ala’ bin al-Hadhrami, seorang sahabat nabi yang masuk Islam dan ikut berhijrah.

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abu Hudzaifah bin Utbah, Turut Berperang Bersama Rasulullah 

Thalhah adalah saudara ipar Rasulullah SAW melalui empat istrinya. 

Thalhah punya badan yang kuat, sikap yang tegar, dan punya pendirian yang kokoh. 

Tak hanya itu, Thalhah merupakan pribadi yang dermawan dan sangat baik hati. 

Dia tak segan-segan menjalani kesulitan ketika berhadapan dengan musuh.

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Anas bin Nadhar, Kobarkan Semangat Juang Kaum Muslimin saat Perang Uhud 

Berhadapan lawan siapapun tak pernah ia mundur.

Thalhah juga punya mental baja dalam menghadapi kerasnya medan pertempuran, dimanapun juga. 

Thalhah selalu siap ketika harus berjuang di medan jihad.

Dia juga selalu berdiri paling depan bila harus melindungi Rasulullah SAW, meskipun dia harus terluka karenanya.

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Malik bin at Tayihan, Pemimpin Bani Asyhal yang Setia Mengawal Rasulullah  

Perjuangan Thalhah dalam menegakkan agama Islam dan membela kaum muslimin tak pernah pudar. 

Oleh karenanya kaum muslimin menggelarinya “Asy Syahidul Hayy” (Syahid yang hidup), dan Rasulullah menjulukinya dengan “Thalhah Al Khair” (Thalhah yang baik), atau “Thalhah Al Jaud” (Thalhah yang pemurah), dan “Thalhah Al Fayyadh” (Thalhah yang dermawan).

Setiap julukan punya latar belakang yang berbeda-beda. 

Contohnya julukan “Asy Syahid Hayy” (Syahid yang hidup), didapatnya dari para sahabat saat perang Uhud.

BACA JUGA:Kisah Al Barra bin Ma’rur, Sahabat Nabi yang Tetap Setia Sholat Menghadap Kiblat 

Saat kaum muslimin terpecah dan kalang kabut dan jauh dari sisi Rasulullah SAW. 

Prajurit muslim yang berada di dekat beliau hanya sebelas orang Anshar dan Thalhah bin Ubaidillah dari kaum Muhajirin. 

Rasulullah SAW dan barisan pengawal beliau naik ke sebuah bukit, namun dihadang ratusan kaum musyrikin yang hendak membunuhnya. 

Maka Rasulullah bersabda, “Siapa yang berani melawan mereka, maka dia menjadi temanku kelak di surga.”

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abdullah bin Umar, Putra Umar bin Khattab yang Getol Ikuti Jejak Rasulullah 

Thalhah pun mengajukan dirinya, tapi Rasulullah SAW minta dia tetap di posisinya. 

Prajurit Anshar pun mengajukan diri. 

Namun satu persatu mereka gugur, hingga 11 orang. 

Tinggallah Thalhah sendiri menjadi tameng Rasulullah.

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Ammar bin Yasir, Keimanannya Tak Goyah Meski Alami Siksaan Quraisy 

Sekuat tenaga ia melawan musuh dan melindungi Rasululllah SAW. 

Ia berhasil membantu Rasululllah SAW tetapi hidup, meski Rasululllah SAW sempat mengalami luka. 

Namun luka yang dialami Thalhah cukup parah, ditubuhnya terdapat 79 luka bekas tebasan pedang, atau tusukan lembing, dan lemparan panah. 

Pergelangan tangannya putus sebelah, dan dia terbaring di tanah dalam keadaan tak sadarkan diri.

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abdullah bin Umar, Putra Umar bin Khattab yang Getol Ikuti Jejak Rasulullah  

Hingga akhirnya, setelah perang itu, Thalhah bin Ubaidillah wafat pada usia 60 tahun dan dikubur di suatu tempat dekat padang rumput di Basrah.

Rasulullah SAW pernah berkata kepada para sahabat, “Orang ini termasuk yang gugur dan barang siapa senang melihat seorang syahid berjalan di atas bumi, maka lihatlah Thalhah”. 

Kisah Thalhah menginspirasi kita untuk tetap berjalan di jalan Allah SWT dalam menegakkan Islam, dalam kondisi apapun. 

Memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan keiamanan yang tebal, Insya Allah kita dapat meraih surganya Allah SWT. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: