Honda

Hasil Quick Count Pilpres Tak Pernah Meleset, Sejarah Membuktikan

Hasil Quick Count Pilpres Tak Pernah Meleset, Sejarah Membuktikan

pasangan prabowo gibran berhasil unggul di pilpres 2024 versi quick count-IG/@prabowo.gibran2-

PALEMBANG, PALPRES.COM – Pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah selesai dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

Rekap quick count atau perhitungan cepat sudah menunjukkan hasil siapa yang bakal menjadi pemenang pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 ini.

Berbagai lembaga survei sudah melihatkan persentase perhitungan suara hampir 100%, pasangan nomor 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan memenangi Pilres 2024 ini versi quick count.

Sementara ini, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan kisaran 57% suara, disusul pasangan Anies-Muhaimin dengan kisaran 25% dan di posisi buncit pasangan Ganjar-Mahfud dengan kisaran 16% suara.

BACA JUGA:Prabowo Gibran Unggul di 37 Provinsi dan Luar Negeri, Pasangan AMIN Menang Telak di Aceh dan Sumbar

BACA JUGA:Prabowo Gibran Unggul Pilpres 2024 versi Quick Count, Suara Masuk 90 Persen

Namun, hasil quick count dari lembaga survei ini bukanlah rilis resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Masyarakat Indonesia dan juga Pasangan calon (Paslon) masih harus menunggu perhitungan suara dari KPU secara menyeluruh sampai tanggal 20 Maret 2024 mendatang. 

Tetapi, sejarah di Indonesia sudah membuktikan jika hasil quick count Pemilu tidak pernah salah ataupun meleset jauh dari hasil perhitungan resmi KPU. 

Pada Pemilu 2004, Lembaga Penelitian Pendidikan & Penerangan Ekonomi Sosial (LP3E) menjadi Lembaga pertama yang merintis quick count di Indonesia.

BACA JUGA:Hasil Quick Count Sementara, Prabowo-Gibran Unggul Telak, Ini Respon TKD Sumsel

BACA JUGA:Hasil Real Count KPU: Prabowo Gibran Unggul Sementara, Anies dan Ganjar masih Dibawah

Lembaga ini bekerja sama dengan National Democratic Institute for International Affair (NDI), Metro TV, Yayasan TIFA, dan sejumlah donator lainnya.

Hasil quick count ini keluar dengan cepat setelah beberapa jam dari selesainya Pemilu.

Dimana kala itu, LP3ES mengeluarkan hasil quick count atau perhitungan cepat dengan memprediksi Golkar meraih kemenangan sebesar 22,7%.

Sementara untuk pemilihan presiden di putaran kedua, LP3ES merilis kemenangan SBY-Jusuf Kalla dengan 62,2 persen dan Megawati-Hasyim 38,8 persen.

BACA JUGA:Elektabilitas Terbaru 3 Paslon Pilpres 2024 di 7 Survei Terakhir, Prabowo Gibran Teratas

BACA JUGA:Inilah 8 Ketua Umum Partai Politik Terkaya di Indonesia, Prabowo Subianto Termasuk? Tapi Juaranya Sosok Ini

Nah, ternyata hasil perhitungan cepat LP3ES tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil perhitungan sura resmi yang dikeluarkan KPU. 

Hasil perhitungan suara KPU, SBY-JK berhasil memenangi Pemilu dengan persentase 60,62 persen. Sementara, Golkar meraih 21,58 persen suara. 

Lalu pada Pemilu 2009, Lembaga survey sudah banyak berdiri. Kala itu, Pemilu diikuti oleh 3 pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni paslon 1 Megawati-Prabowo, paslon 2 SBY-Boediono, dan paslon 3 Jusuf Kalla-Wiranto. 

Salah satu Lembaga survey saat itu yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis Partai Demokrat pada urutan pertama dengan persentase perolehan suara 20,34%, diikuti Golkar 14,85%, dan PDIP 14,07%.

BACA JUGA:Inilah 8 Ketua Umum Partai Politik Terkaya di Indonesia, Prabowo Subianto Termasuk? Tapi Juaranya Sosok Ini

BACA JUGA:Warga Palembang Tunggu Prabowo Subianto Sejak Pagi, Ada yang Rela Sewa Angkot

Lalu untuk Pilpres 2009, LSI menyatakan SBY-Boediono berhasil meraih suara sebesar 60,85% diikuti Megawati-Prabowo sebesar 26,56%.

Sedangkan, pasangan JK-Wiranto berada di posisi terakhir dengan perolehan suara 12,59%. 

Dan ternyata, lagi-lagi hasil quick count tersebut tidak berbeda jauh dengan hasil resmi KPU.

Dimana saat itu KPU menetapkan SBY-Boediono memenangi Pilpres dengan 60,80%, lalu Megawati-Prabowo memperoleh suara sebesar 26,79%, dan JK-Wiranto dengan perolehan suara 12,41%. 

BACA JUGA:Banten Bersedih! 11 Desa di 4 Kecamatan Tenggelam, Kini Berubah Menjadi Genangan Air Raksasa, Kok Bisa?

BACA JUGA:Hari Lahan Basah Sedunia, PHR Turut Serta Jaga Ekosistem Gambut di Pulau Terluar Indonesia

Pada Pemilu 2014 lembaga survei saat itu merilis Jokowi dan PDIP sebagai partai pengusungnya berhasil memenangi pemilu 2014. 

Litbang Kompas merilis Partai PDIP berhasil meraih 19,14% suara, disusul Golkar 15.01%, dan Gerindra 11,77%.

Sementara untuk Pilpres, Jokowi berhasil unggul dengan meraih 52,88% suara dan Prabowo hanya mendapatkan 47,22% suara.

Lagi-lagi, hasil perhitungan suara KPU tidak berbeda dengan quick count. Pada Pilpres, Jokowi unggul dengan mendapatkan 53,15% dan Prabowo 46,85 persen.

BACA JUGA:Respon Cepat Damkar Muba Tangani Kebakaran Rumah Warga di Sekayu

BACA JUGA:Skutik Baru dari Honda, Mesin 125 CC Tengah Ramai Jadi Sorotan, Ini Spesifikasinya

Lalu untuk legislative, PDIP berhasil meraih 18,95% suara, Golkar 14,75%, Gerindra 11,81%.

Saat Pemilu 2019, Pilpres diikuti oleh pasangan Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga, serta ada 20 partai politik.

Hasil quick count dari seluruh lembaga survei yang ada merilis jika Jokowi Maruf Amin keluar sebagai pemenang pemilu di kisaran 54-55 persen.

Sementara, Prabowo-Sandiaga hanya memperoleh 45-46 persen suara. 

BACA JUGA:Pasca Pemilu 2024 Banjir Bansos Lagi dari Pemerintah, Ini Daftarnya

BACA JUGA:Baca Surah Yasin saat Nisfu Syakban, Sahkah Secara Syariah Islam? Ini Jawaban Buya Yahya

Dan partai PDIP juga diprediksi keluar sebagai pemenang Pemilu dengan perolehan 19,77% suara. 

Hasil perhitungan suara resmi KPU juga tidak berbeda jauh dengan quick count tersebut.

Pasangan Jokowi-Maruf berhasil unggul dengan memperoleh 55,5% suara dan Prabowo-Sandiaga hanya 44,5%.

Kemudian, PDIP unggul dengan perolehan 19,33% suara.* 

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: