Honda

Keluhkan Harga Gabah Anjlok, Petani di OKI Khawatir Pasca Panen Lebih Parah

Keluhkan Harga Gabah Anjlok, Petani di OKI Khawatir Pasca Panen Lebih Parah

Petani di OKI mengeluhkan harga gabah anjlok jelang musim panen-PALPRES.COM-

KAYUAGUNG, PALPRES.COM - Menjelang musim panen raya hampir sebagian besar petani padi di Desa Muara Burnai 2, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengeluhkan anjloknya harga gabah.

Seperti yang dialami oleh Mukhtarudin, salah satu petani sekaligus pemilik pabrik penggilingan padi.

Menurutnya, menjelang musim panen raya justru harga jual gabah hanya Rp4.700 per kilogram.

Padahal, mereka hanya berharap paling tidak bisa stabil di harga Rp6.000/kg.

BACA JUGA:8 Manfaat Getah dan Buah Pohon Tin, Buah Istimewa yang di Sebut Dalam Al-Quran

BACA JUGA:Uniknya Kampung Dresmo di Surabaya, Punya 30 Pesantren yang Kini Jadi Wisata Religi

"Turunnya harga gabah ini sudah terjadi saat bulan puasa.

Malah pernah waktu itu turun sampai Rp3.800/kg dan sekarang mulai naik lagi sekitar Rp4.700 saja perkilogram. 

Khawatirnya, di musim panen April dan Mei nanti malah turun lagi," kata Mukhtarudin dikonfirmasi Jumat 19 April 2024.

Belum lagi kondisi cuaca penghujan seperti sekarang ini, petani tak bisa berharap banyak untuk memperoleh untung.

BACA JUGA:Goodbye Macet Lebaran! Awal 2025 Tol Palembang Ini Segera Beroperasi Mudik ke Provinsi Tetangga Cuma 3,5 Jam

BACA JUGA:Pingin Rumah Dilimpahi Rejeki Sepanjang Tahun, 4 Tips Tata Letak Ruangan Ini Wajib Kamu Coba!

Pihaknya sudah memprediksi bakal hanya bisa balik modal saja, lantaran banyak lahan sawah mereka terendam banjir.

"Kalau di Desa Muara Burnai 2 ada sekitar 400 hektar lahan persawahan dan sekitar 200 hektar terendam banjir.

Nah, hanya separuhnya saja bisa dipanen oleh petani," ungkapnya.

Sementara untuk lahan milik Mukhtarudin, ada total 4 hektar sawah yang semestinya siap panen bulan depan.

BACA JUGA:Ada Pemakaman Elit di Jawa Timur, Gedungnya Mirip Hotel Bintang 5 yang Punya Restoran Enak

BACA JUGA:Alasan Mengapa Neon Tetra Begitu Memikat Pecinta Ikan Hias, Yuk Eksplorasi Kecantikan Mereka dalam Akuarium!

Namun hanya 2 hektar yang diprediksi bisa panen karena banyak padi yang roboh.

"Sebelumnya bisa panen dalam satu hektar sawah menghasilkan 5 - 6 ton gabah.

Namun kali ini mungkin hanya 2 - 3 ton saja," katanya.

Mukhtarudin dan petani lain di Muara Burnai 2 berharap ada bantuan dari Dinas terkait terutama bantuan Alsintan untuk kelompok tani.

BACA JUGA:BSI Maslahat Menebar Kebaikan Selama Ramadan 1445 H, Salurkan Rp11,24 Miliar Untuk 141.010 Penerima Manfaat

BACA JUGA:10 Kampus dengan Skor SINTA Tertinggi di Indonesia, Banyak Publikasi Ilmiah Terbaik untuk Menulis Tugas Akhir

"Kalau bantuan belum ada seperti alat bantu pertanian, kita harap ada bantuan tersebut biar petani disini bisa lebih mudah dan produktif saat tanam dan panen," tanndasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: