YEEEIIIII akhirnya saya tiba di Titik Nol Indonesia Di ibu kota negara yang baru Nusantara Di pedalaman Kaltim itu Itu dua hari sebelum Lebaran kemarin Saya paksakan ke sana Toh pesawat saya balik ke Surabaya jam 14 00 Pagi itu saya berangkat dari Samarinda Lewat jalan tol baru Samarinda Balikpapan Yang panjangnya 89 km itu Saya berangkat dari Hotel Mercure pukul 7 pagi Di bulan puasa pada jam seperti itu kota masih sepi Dari hotel saya belok kiri ke arah Pelabuhan Samarinda Itulah pelabuhan mahal Di tepian sungai Mahakam nan luas Tiap tahun harus dilakukan pengerukan Pendangkalan sungai Mahakam tak tertahankan Dari situ saya melewati Masjid Raya Pasar Pagi Bekas kampung kumuh Dibangun ketika saya masih mahasiswa di sana Lalu lewat Teluk Lerong Islamic Center sampai ke jembatan indah yang melengkung di atas sungai Rute itu perlu saya sebut secara khusus itulah area main main saya ketika masih mahasiswa di Samarinda Ketika Islamic Center itu masih lahan Perhutani Dan jembatan itu baru mimpi Itu juga rute saya cari berita Dengan cara naik sepeda Ketika saya baru belajar menjadi wartawan Wartawan miskin di koran lokal yang juga miskin Mimbar Masyarakat Dulu untuk ke bagian kota di Samarinda seberang harus naik sampan Begitu banyak sampan berlalu lalang Termasuk sampan yang yang menjual kue ontok ontok sanggar ketan berserundeng dan teh susu Kini sudah ada tiga jembatan besar yang menghubungkan dua sisi Kota Samarinda Turun dari jembatan itu ada simpang tiga Sebelum ada jalan tol saya belok kanan menuju Balikpapan Ketika pertama merantau ke Kaltim jalan itu pun belum ada Waktu itu dari Balikpapan harus naik kendaraan umum Jeep lama Land Rover Penuh sesak Bergelantungan Menuju Handil II Lalu naik speed boat menyusuri sungai Mahakam Ke arah hulu Ke Samarinda Speed boat Sapu Lidi idola banyak orang Kemarin itu turun dari jembatan besar saya langsung lurus Melewati Stadion Palaran yang terlihat telantar Itulah stadion yang dibangun ketika Kaltim jadi tuan rumah PON 15 tahun lalu Jalan kembar di depan stadion itu pun telantar separo Parah Sisi timurnya hancur Tidak bisa dipakai Sudah bertahun tahun Jadilah sisi barat jalan kembar ini menjadi jalan dua arah Begitu melewati stadion terlihatlah pintu tol Itu ujungnya Itu kilometer 89 Saya nanti harus exit di pintu tol km 36 Berarti akan menempuh 53 km saja Sepanjang perjalanan tol tidak perlu dilaporkan Tidak ada yang menarik Juga tidak ada exit di antara 89 yang 36 itu Rest area juga hanya ada satu Itu pun sudah di dekat km 36 Pemandangan kanan kiri juga biasa saja Hutannya tidak ada lagi Di sana sini terlihat bekas galian batu bara Yang tidak nyaman di mata Saya pun keluar dari tol di km 36 itu exit Samboja Sepaku Ke kiri ke Samboja kota minyak di zaman Belanda yang kini kota kelahiran Rina finalis Dangdut Indosiar Ke kanan ke Sepaku Ibu kota negara yang baru di kecamatan Sepaku itu Sebelum ini saya pernah mencoba exit 36 Sebelum Covid 19 Ketika jalan tolnya belum sepenuhnya jadi Dari arah Balikpapan Lalu balik lagi Tujuan saya memang hanya mencoba tol baru Baca juga Ibu Kota Sepaku Kali ini saya punya tujuan khusus ke IKN Sudah begitu heboh tapi saya belum pernah ke sana Anda juga kan Kurang 1 Km dari exit itu tibalah di jalan lama Samarinda Balikpapan Saya ikuti jalan lama itu Tidak sampai satu menit Ada simpang tiga Yang lurus ke Samarinda Saya ikut yang belok kiri Inilah jalan satu satunya saat ini untuk menuju Titik Nol IKN Jalan masuk ini mulus Dua jalur Kanan kirinya hutan Tidak lebat tapi rindang Teduh Sedikit naik turun Tidak banyak kelokan tajam Pinggir hutan ini harus dijaga Jangan sampai dijarah rumah liar atau kaki lima kata saya dalam hati Biasanya kalau lalu lintas sudah ramai kelak pinggir jalan seperti ini menjadi tidak indah lagi Dan tidak ada yang peduli untuk mengamankannya Saya menikmati perjalanan di tengah hutan ini Bayangan saya seperti itulah sepanjang jalan menuju IKN Hutan Hutan Hutan Rindang Rindang Rindang Ups tidak Hanya sekitar 20 menit yang seperti itu Setelahnya mulailah terlihat rumah kayu di pinggir jalan Lalu warung Syukurlah tidak banyak Hanya terlihat satu menit sekali Tidak sampai merusak suasana teduh di dalam hutan Saya pun kembali salah duga Kian ke dalam ternyata kian ramai Mulailah terlihat kampung kecil Rumah rumah kayu Kian lama kian banyak kampung Kian besar Kian padat Kian ramai Lalu terlihat gerbang sederhana Itulah gerbang masuk wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara Saking sederhananya sampai hanya seperti gerbang kampung Ini tanda tanda kurang baik Benar Setelah gerbang itu tidak ada lagi hutan Kanan kiri jalan sudah padat dengan rumah Kayu Beton Campuran Toko dan warung Bengkel dan potong rambut Deretan kampung itu tidak putus putusnya Jauh lebih panjang dari yang rindang tadi Lalu terlihat pula kota kecil Itulah kota Kecamatan Sepaku Padat Sesak Apalagi ketika memasuki down town Sepaku Jalannya macet Ada pasar yang ramai sekali Sampai tumpah ke pinggir jalan Mobil saya pun merambat di jalan itu Kadang harus berhenti agak lama Kendaraan terlalu banyak Rebutan aspal Saya tidak menyangka pedalaman ini sudah begitu padat penduduk Itulah kawasan transmigrasi di masa lalu Yang sudah berubah menjadi kampung besar dan kota kecil Saya memang pernah melewati jalan ini Sekian puluh tahun lalu Yakni ketika dari Samarinda ke Banjarmasin Dari Kaltim ke Kalsel Naik bus kecil jarak jauh Satu harmal Bus saya lewat jalan ini Tapi malam hari Tidak tahu apa apa Ternyata di siang hari sekarang ini sudah begitu ramainya Salahlah dugaan saya bahwa IKN itu jauh di tengah hutan nan sunyi Jangan jangan Anda juga mengira begitu Beberapa menit dari kepadatan itu terlihat bangunan bagus di kiri jalan Agak jauh dari jalan raya Samarinda Banjarmasin ini Lalu terbaca papan nama di situ Rumah Dinas Bupati Penajam Paser Utara Yang ditangkap KPK barusan Oh Makanya bagus sekali Lho ini ibu kota kabupaten tanya saya kepada mantan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendy Itu rumah singgah bupati jawabnya Dulu ada proyek peternakan sapi di sini Kalau meninjau peternakan Pak Bupati tinggal di situ katanya Tidak jauh dari rumah bupati ini terlihat pula ada kantor HTI Hutan Tanaman Industri Kita sampai ujar mantan wali kota itu Maksudnya sudah sampai di IKN Hanya sekitar 1 Km dari rumah bupati itu Gerbang masuk IKN Nusantara ini ternyata hanya kurang dari 1 Km dari kantor HTI itu Artinya IKN ini berada di jalur jalan raya Samarinda Banjarmasin Bukan di tengah hutan belantara Dari jalan raya ini sudah terlihat portal pemeriksaan masuk IKN Siapa saja boleh masuk Hanya harus melapor Kalau Sabtu Minggu sekitar 1 000 orang yang datang ujar petugas di situ Semua ingin melihat Titik Nol IKN Termasuk saya DAHLAN ISKAN nbsp Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http disway id Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway
IKN Portal
Jumat 06-05-2022,10:21 WIB
Editor : redaksi 1
Kategori :