PALEMBANG, PALPRES.COM - Dalam rangka memperkuat pondok pesantren sebagai benteng menjaga ideologi Pancasila dan Kebhinekaan serta memperkuat nilainya terhadap para santri, Forum Pondok Pesantren Sumatera Selatan (Forperss) menggelar acara Fokus Grup Diskusi atau FGD.
Acara ini dilaksanakan di Hotel Airish jalan Sukabangun 1 kelurahan Sukabangun Kecamatan Sukarami Palembang, di hadiri oleh seluruh pimpinan pengurus pondok pesantren yang ada di wilayah Sumsel.
Selain itu hadir pula Gubernur Sumsel yang dalam hal ini diwakili oleh Plt Kaban Kesbangpol, DR H Sunarto S Sos M Si, dan Kapolda Sumsel yang diwakili AKBP M Syobirin SH MH Kasubdit Sosbud Dit Intelkam Polda Sumsel serta Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Sumsel, Evi Zurviana Azom dan Ketua Forpess KH Jamingan.
Kapolda Sumsel, Irjen Drs Pol Toni Hermanto MH melalui Kasubdit Sosbud Dit Intelkam Polda Sumsel, AKBP M Syobirin, SH MH mengakpresiasi kegiatan ini dan ini mungkin jadi amal ibadah untuk semua, peran dai dalam menangkal penyebaran paham radikalisme dan terorisme sangatlah penting.
“Pesantren punya andil dalam menangkal penyebaran paham radikalisme dan terorisme serta peran dai sangat penting dan besar dalam hal ini,” ujarnya, kemarin.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Sumsel, Evi Zurviana Azom mengatakan terima kasih dan mengapresiasi kegiatan FGD yang diselenggarakan oleh Forpess ini.
Di tempat sama, Ketua Forpess, KH Jamingan yang juga selaku pengurus Ponpes Subulusallam di OkuTimur mengatakan, bahwa kegiatan ini bertujuan supaya pondok pesantren tidak ikut-ikutan atau terpengaruh oleh gesekan-gesekan radikalisme.
Oleh karena itu kita akan memperkuat pondok pesantren sebagai benteng menjaga ideologi Pancasila dan Kebhinekaan serta memperkuat nilainya terhadap para santri.
“kita bersama, bersatu saling mengawasi dan bantu membantu manakala ada oknum yang ingin mencoba mempengaruhi. Untuk itulah kita perkuat pondok pesantren sebagai benteng menjaga Ideologi Pancasila dari paham radikalisme," tutupnya. KUR