Mumpung Harga Mahal, Cabai Belum Siap Panen Dijual

Sabtu 16-07-2022,18:18 WIB
Reporter : Eko Wahyudi
Editor : Timo

PAGARALAM, PALPRES.COM - Harga cabai merah sedang bagus-bagusnya bagi para petani. Untuk memanfaatkan momentum harga yang tinggi, mereka menjual cabai yang belum siap dipanen. 

Yudi, seorang petani di Pagaralam, tak menampik jika cabai merah jauh lebih mahal ketimbang cabai hijau. Namun menurutnya, harga cabai hijau saat ini sudah tergolong mahal dan memberikan keuntungan bagi petani. 

“Karena kalau menunggu merah (masak) pasti lebih lama (panennya). Takut harga keburu turun dan keamanan pun akan lebih ekstra,” kata dia.

BACA JUGA:Waduh, Harga Cabai di Pagaralam Tembus Rp110 Ribu per Kg

Dikatakan Yudi, kondisi ini sebenarnya lumrah di Kota Pagaralam. Tidak hanya untuk tanaman cabai, namun juga tanaman-tanaman lain. Biasanya, kenaikan harga dipicu permintaan yang tinggi, sementara pasokan kurang. 

Kelangkaan juga disebabkan faktor cuaca yang mempengaruhi proses tanam hingga panen. Bisa juga karena bertepatan musim panen kopi, sehingga petani yang menanam cabai tidak banyak. 

“Kalau musim panen kopi tiba, banyak petani berpindah mengurus kebun kopinya seperti sekarang ini,” katanya.

BACA JUGA:Bikin Emak-emak Pusing, Harga Cabai Sentuh Rp120 ribu/kg

Kelangkaan cabai juga disebabkan hasil panen yang kurang baik, karena terserang hama. Sehingga mempengaruhi produksi yang berujung pada kenaikan harga. Soal keuntungan, kata dia, mungkin beda petani beda pula cara menikmatinya.

Apalagi jika petani itu menanam di atas lahan sendiri dan dikerjakan sendiri. Sudah pasti keuntungannya akan lebih besar. Beda hal jika petani itu menggarap di lahan dan dimodali pemilik lahan, maka pembagian untung juga berbeda, sesuai dengan kesepakatan. 

“Yang jelas, kita petani merasa bersyukur. Apalagi (kenaikan harga cabai) bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah. Sudah pasti bisa bermanfaat untuk hal itu,” ucapnya. (*)

 

Kategori :