KOLOMBO, PALPRES.COM – Sri Lanka untuk sementara ini dipimpin Ranil Wickremesinghe, Perdana Menteri sekaligus merangkap jabatan sebagai Presiden. Parlemen membutuhkan waktu untuk memilih presiden Sri Lanka yang baru.
Ranil Wickremesinghe telah dilantik sebagai penjabat presiden di tengah krisis ekonomi dan kerusuhan yang melanda Sri Lanka. Di bawah konstitusi Sri Lanka, perdana menteri akan menggantikan tampuk pimpinan bila presiden mundur.
Wickremesinghe menggantikan Gotabaya Rajapaksa, yang melarikan diri ke Singapura setelah protes besar yang diwarnai didudukinya istana presiden.
Dikutip dari laman The Indian Express, Minggu (17/7/2022), Wickremesinghe menjadi calon kuat presiden Sri Lanka. Nama lainnya yang muncul dalam bursa, pemimpin utama oposisi Sajith Premadasa. Nama keduanya berada di antara empat pemimpin yang bergabung dalam persaingan untuk menjadi presiden berikutnya di negara itu.
Presiden baru Sri Lanka akan dipilih oleh parlemen. Para wakil rakyat bertemu pada Sabtu kemarin untuk memulai proses pemilihan presiden baru, yang kemungkinan akan memakan waktu seminggu.
Partai yang memerintah memiliki suara mayoritas. Para anggota parlemen diperkirakan akan mendukung Wickremesinghe, yang memiliki kaitan dengan keluarga Rajapaksa.
Wickremesinghe sebetulnya bukan kehendak rakyat Sri Lanka. Malah, ia dituntut mundur oleh pengunjuk rasa dari jabatannya sebagai perdana menteri.
Rajapaksa mengundurkan diri dari jabatan Presiden Sri Lanka via surat elektronik atau surel yang ditujukan kepada ketua parlemen. Surat pengunduran diri itu dikirim tak lama setelah ia tiba di Singapura dari Maladewa. Sementara Pemerintah Singapura mengatakan, Rajapaksa "diizinkan masuk dalam kapasitas sebagai pribadi". (*)