JAKARTA, PE- Membantu meningkatkan kualitas hidup orang yang memiliki permasalahan kulit, inilah yang menjadi misi La Roche-Posay selama lebih dari 45 tahun sebagai brand perawatan kulit dermatologi no 1 di dunia.
La Roche Posay memiliki komitmen untuk membawa life-changing dermatology lebih dekat bagi mereka yang memiliki permasalahan kulit. Sebagai bagian dari komitmen ini, La Roche Posay memperkenalkan Effaclar Spotscan, teknologi berbasis advanced artificial intelligence yang dikembangkan bersama dermatolog dunia dengan tingkat akurasi profesional untuk memberikan analisa dan membantu konsumen di Indonesia dengan masalah jerawat lebih dekat dengan akses dan keahlian dermatolog.
Jerawat merupakan permasalahan kulit yang banyak dialami oleh 9,4% masyarakat di dunia. Secara spesifik di Indonesia, sebesar 46% masyarakat Indonesia memiliki masalah wajah berjerawat.
Bagi banyak remaja dan orang dewasa, masalah kulit berjerawat menjadi beban yang mempengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup sehari-hari.
BACA JUGA:Re.juve True Cold-Pressed Juice Kiwi Line Tinggi Vitamin C dan Antioksidan Alami
“Meskipun terbilang masalah kulit paling umum, seringkali jerawat ditangani dengan kurang tepat padahal dapat mempengaruhi kualitas hidup orang yang mengalaminya. 96% orang di dunia yang memiliki permasalahan jerawat mengakui bahwa hal ini mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari ; 53% diantaranya pernah mengalami depresi, dan 50% dari mereka cenderung mengisolasi diri. Oleh karena itu, langkah yang paling penting adalah analisa kulit yang akurat untuk diagnosis jerawat yang tepat sehingga dapat ditentukan tingkat keparahan jerawat dan terapi yang paling sesuai. Selain itu, dengan mengobati jerawat sedini mungkin diiringi terapi yang tepat, tentunya dapat menurunkan risiko terjadinya acne scar (jaringan parut bekas jerawat),” jelas dr Fitria Agustina, SpKK, FINSDV, FAADV, Dermato Venereologist.
Sasha Lauder, presenter, juga merasakan kesulitan untuk menangani masalah jerawat yang dialaminya. “Jerawatku termasuk yang memiliki severity dengan tingkat yang parah karena muncul di hampir seluruh permukaan wajah. Aku mengalami fase dimana masalah jerawatku ini benar-benar mempengaruhi kualitas kehidupanku. Aku sampai merasa depresi, menangis, tidak mau melihat kaca, dan juga tidak percaya diri untuk berfoto karena malu. Tidak hanya mempengaruhi kepercayaan diri, masalah jerawat juga benar-benar mempengaruhi hubunganku dengan lingkunganku karena aku merasa tidak nyaman saat bersosialisasi. Aku mencari informasi di internet untuk mencoba kiat-kiat mengatasi jerawat, namun karena dilakukan berdasarkan analisa yang tidak akurat dan diagnosis yang tidak tepat, jerawatku justru makin parah. Dari pengalaman ini, aku merasakan bahwa memang benar analisa yang akurat dan diagnosis yang tepat itu sangat diperlukan untuk menentukan terapi penanganan jerawat yang sedang alami. Selain itu, kita juga perlu bersabar dengan prosesnya agar tidak bertambah stres dan mempengaruhi kondisi kulit,” jelasnya.
Salah satu kendala yang dialami oleh masyarakat Indonesia adalah tidak semua memiliki akses ke dermatolog, sehingga mendorong mereka untuk mencari informasi di internet.
Lebih dari 8,5 juta penderita jerawat di Indonesia mencari solusi penanganan masalah jerawat mereka secara online. Hal ini memungkinkan adanya resiko pada rekomendasi penanganan jerawat yang kurang tepat.
Nestya Sedayu, Head of Marketing ACD Indonesia La Roche Posay percaya bahwa solusi yang efektif untuk mengatasi masalah jerawat dimulai dengan analisa yang akurat dan diagnosa dari dermatolog.
“Oleh karena itu, penting bagi kami untuk dapat membawa life-changing dermatology melalui pilihan produk, informasi, edukasi, teknologi yang mudah diakses, serta analisa dan konsultasi dengan profesional ahlinya yaitu dermatolog,” jelasnya.
Effaclar Spotscan didasari dari misi La Roche Posay untuk memberikan akses dan keahlian dermatolog yang lebih mudah diakses oleh konsumen yang memiliki masalah kulit berjerawat.
Pavel Tyutyaev, La Roche-Posay International Digital Services & Innovation Projects Manager menjelaskan untuk membangun algoritma yang akurat, La Roche Posay bekerjasama dengan dermatolog dunia untuk menganalisa lebih dari 7.000 sampel foto dari berbagai tipe kulit dan tingkat keparahan jerawat yang berbeda.
Tingkat akurasi Effaclar Spotscan telah divalidasi melalui clinical study: 87% akurasi untuk jerawat meradang, 72% noda bekas jerawat, dan 61% komedo.
“Teknologi Effaclar Spotscan memberikan konsumen informasi yang mereka butuhkan, bagaimana mengatasi dan mencegahnya serta rekomendasi yang dipersonalisasi, menjadikannya sebagai alat yang tepat untuk analisa awal tingkat keparahan jerawat,” jelasnya.