PALEMBANG, PALPRES.COM - Percepat Sertipikasi Aset Tanah milik PLN di Wilayah Provinsi Sumatera Selatan. PLN UIP Sumbagsel laksanakan Rapat Koordinasi bersama ATR/BPN Provinsi Sumatera Selatan. Bertempat di Hotel Arista Palembang, telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Percepatan Sertipikasi Aset Tanah PT PLN (Persero) di Wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
PT PLN (Persero) meningkatkan Koordinasi dengan Kakanwil ATR/BPN Sumatera Selatan. Bersama seluruh Unit Induk PLN di Provinsi Sumatera Selatan dalam upaya percepatan sertifikasi aset tanah milik PLN.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Provinsi Sumatera Selatan, Ir Kalvyn Andar Sembiring beserta Jajaran, Tenaga Ahli Percepatan Sertifikasi Aset PT PLN (Persero), Adlinsyah Nasution, Senior Executive Vice President Legal, Pengamanan dan Pemeliharaan Aset Properti PT PLN (Persero) Kantor Pusat, Paranai Suhasfan beserta jajaran, dan General Manager PT PLN (Persero) Se-Kota Palembang beserta jajaran.
Paranai menyampaikan, PLN Sebagai BUMN sampai saat ini tetap berkomitmen untuk melakukan tugasnya. Menjalankan kegiatan kelistrikan di seluruh wilayah Indonesia. Tentunya sampai saat ini akan selalu bersinggungan dengan aset lahan karena kedepan masih ada pembangunan-pembangunan infrastruktur kelistrikan.
“Di Palembang ini kita sudah memiliki system kelistrikan 70 kV, 150 kV dan saat ini sedang dibangun sistem kelistrikan 275 kV dan nantinya akan ada 500 kV. Sehingga akan semakin banyak lahan-lahan yang diperlukan untuk memastikan tugas-tugas yang diamanahkan oleh Negara untuk bisa kita jalankan,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Paranai juga menyampaikan bahwa tahun ini PLN memiliki target paling sedikit 15.037 persil tanah yang akan diselesaikan. Bila lebih dari itu maka akan lebih baik, artinya tahun depan secara roadmap kita harapkan selesai 100%. Sampai saat ini telah terbit 2856 sertifikat dan untuk target se-Sumatera Kalimantan ada 6860 persil. Harapannya, sampai dengan akhir bulan ini di semester 1 bisa mencapai target 45%.
“Tentu semangat ini harus terus kita jaga dengan terus meningkatkan koordinasi dan sinergi untuk bisa memastikan bahwa tahun 2022 ini kita dapat menyelesaikan dengan baik dan memastikan di tahun 2023 bisa 100% sesuai dengan roadmap. Artinya bila kita dapat menyelesaikan itu, kita memastikan selamat Aset Tanah PLN senilai 5 Trilyun secara total,"pungkasnya.
Kepala kantor Wilayah ATR/BPN Provinsi Sumatera Selatan, Kalvyn Andar Sembiring juga menyampaikan bahwa target pensertipikatan aset PLN termasuk dalam target mereka di 2024.
"Kementerian Agraria dan tata ruang diberikan amanah untuk menyelesaikan kegiatan pendaftaran tanah di tahun 2024. Tahun 2024 harus kami selesaikan dan kami akui juga ada beberapa kendala yang ditemui, namun kami optimis target ini dapat kami tuntaskan,”ujarnya
Ia mengatakan, pada umumnya beberapa kendala yang ditemui terkait sertifikat ini adalah kurangnya dokumen. Akibat pengarsipan yang kurang baik, untuk itu dimohonkan kepada PLN agar dapat segera melengkapi dokumen tersebut supaya proses sertipikasi asetnya dapat segera diakselerasi.
Disamping itu ada kondisi adanya tumpang tindih SHM yang diagunkan ke Bank, Kemudian masuk ke lahan HGU dan BMN.
"Tentunya BPN akan memprioritaskan terhadap objek lahan PLN yang statusnya clean and clear terlebih dahulu," ungkapnya. Selanjutnya akan direncanakan koordinasi secara periodik sehingga tidak ada perbedaan progress antara PLN dan BPN.
"Semoga upaya-upaya yang telah kita laksanakan bersama akan semakin mempercepat proses pensertipikatan yang ada disini," tutupnya. (rilis)