Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Ketigabelas)

Selasa 26-07-2022,09:50 WIB
Reporter : Dudy Oskandar
Editor : Tom

Saya rasa bahwa dialek untuk bahasa Kawi banyak menghasilkan kata. Apakah tidak pernah terpikirkan tentang bahasa suku Tengger?

Seperti halnya di Surabaya, di sini kata Kawi dikenal sebagai Krama, dan orang-orang Palembang yang terdapat di sini sejak dulu sudah berbicara dalam bahasa Krama dan bukan Melayu, yang mereka gunakan untuk berbicara dengan orang-orang yang sederajat atau di bawahnya.

Cerita-cerita Jawa-Melayu, yang pernah saya tuliskan kepada Anda, berisi beberapa kata dalam bahasa Jawa dan Melayu yang seharusnya bisa populer.

Saya harap setelah kembali nanti saya bisa menyampaikan sesuatu yang baik.

BACA JUGA: Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kesembilan)

Sayang sekali bahwa hal-hal itu menghabiskan banyak waktu, karena manuskrip-manuskrip tersebut saling berbeda.

Sayang sekali saya harus menyalin manuskrip itu sendiri, karena saya tidak bisa menyerahkannya kepada orang Lampung.

Jadi Anda mengerti bahwa saya sibuk sekali, hanya dengan urusan pengumpulan bahan.

Setelah kembali nanti, saya akan memperlihatkan kepada Anda tumpukan bahasa Jawa yang berhasil saya kumpulkan di sini, dan yang mungkin bisa dijelaskan dengan kamus yang disusun oleh Rigg, yang tidak saya miliki di sini untuk bisa mencari arti kata.

BACA JUGA: Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kedelapan)

Dari surat ini Anda bisa lihat betapa sulitnya bagi saya saat ini untuk menyelesaikan sesuatu.

Terkadang saya tidak mempunyai cukup banyak ruang untuk menyimpan berkas-berkas saya, karena hanya di beberapa tempat saja – rari nantes in gurgite vasto – terdapat pegawai Eropa yang di rumahnya saya menyelesaikan surat saya.

Saya harap saya bisa memperoleh empat piagam lagi di Kotabumi dan apabila ada kesempatan saya akan melaporkan kepada Anda.

Catatan

Tempat penyimpanan surat ini tidak ditemukan di Arsip Bataviaasch Genootschap, tetapi sebagian diterbitkan oleh Genootschap (Van der Tuuk 1870a:391-5).

BACA JUGA: Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Ketujuh)

Kategori :