"Hal ini membuat UMKM memegang peran terpenting untuk meningkatkan perekonomian daerah bahkan lebih dari 90 persen industri makanan dan minuman dikelola oleh UMKM dan turut membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional,” jelas Diah.
Di provinsi Bali, Bank Indonesia memiliki program local economic development salah satunya mengembangkan UMKM sektor kuliner daerah.
BACA JUGA:Jumat Berbagi, Kapolda Sumsel Bagikan Beras ke PHL
“BI selalu berupaya untuk mendorong promosi produk unggulan dalam berbagai event promosi. dan di even ini pelaku UMKM Bali juga ikut serta yaitu Sambal mantu, Sese, Krilazzz, Coklat CK, Kopi Bali Arabika Kintani, dan The living barn. Kami berharap ini bisa menjadi kerjasama yang berlanjut ke depan dalam rangka membangkitkan perekonomian di daerah,” jelasnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Pempek (ASPPEK) Provinsi Sumsel sekaligus Owner Pempek Cek Molek, Yenni merasa bersyukur bisa ikut serta dalam pameran pempek di Bali.
"Mudah-mudahan melalui event ini pempek bisa dikenal semakin luas, apalagi saat ini kami telah menggunakan metode retort dimana pempek yang kami tawarkan ini lebih tahan lama baik di suhu ruang, sehingga pempek bisa dikirim kemana saja tanpa takut basi,” pungkas Yenni.