LAHAT, PALPRES.COM – Pemerintah Kabupaten lahat mendorong masyarakat untuk mengembangkan pangan pengganti nasi alias nonberas.
Ini dimaksudkan untuk menghadapi kemungkinan krisis beras yang sewaktu-waktu melanda.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Lahat, H Ramsi SIP MM mengatakan, pengolahan pangan nonberas untuk meningkatkan kreativitas masyarakat, sehingga dalam pemenuhan kebutuhan hidup tidak selalu bergantung pada beras.
BACA JUGA:Gas Tiba Tiba Menyembur Saat Pekerja di Desa Teko Rejo Bikin Sumur Bor
"Kita akui bahwa beras adalah kebutuhan utama. Namun, jika dapat mengelola pangan nonberas, kebutuhan konsumsi masyarakat bisa tercukupi," ujarnya.
Dijelaskannya, untuk lomba pengolahan pangan nonberas, ada beberapa kriteria yang masuk dalam penilaian. Adapun para peraih hasil terbaik, yakni Kecamatan Kota Lahat, Jarai, dan Desa Ulak Lebar. Karenanya, hasil yang diperoleh harus menjadi modal agar dapat diterapkan ke masyarakat, sehingga bisa menjadi usaha rumahan bagi warga untuk menambah penghasilan.
"Insyaa Allah, jika olahan pangan nonberas yang diperlombakan diterapkan ke lingkungan masyarakat, maka akan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan baru bagi warga, guna mendongkrak perekonomian," tandas Ramsi.
BACA JUGA:Pariwisata Lahat Berkembang Mampu Bantu Ekonomi Rakyat
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Lahat, H Haryanto menuturkan, Pemkab Lahat akan mendukung segala kegiatan positif yang dilakukan masyarakat.
Olahan pangan nonberas tidak hanya menjadi agenda atau program saja. Melainkan harus diterapkan dan jadi contoh, sehingga bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Jika olahan pangan nonberas dikelola dengan baik, maka konsumsi masyarakat yang terbatas dapat tercukupi. Karenanya, ini harus disosialisasikan ke masyarakat," pungkasnya. (*)