PALEMBANG, PALPRES.COM - Selaku komoditi kedua yang menyumbang devisa terbesar, bisnis Kelapa Sawit saat ini menghadapi tantangan yang tidak ringan. Salah satunya berjuang dalam menangkal isu-isu negatif terkait kelemahan tanaman sawit.
Dan isu sentral saat ini di tengah masih belum membaiknya harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit yang bergantung pada harga dunia.
"Harga TBS Sawit di Sumsel yang saat ini masih di kisaran Rp 1.611 terendah di tingkat petani. Untuk itu diperlukan penguatan kelembagaan dan kemitraan kelapa sawit rakyat secara lintas sektoral agar harga TBS membaik kembali," sebut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Rino Afrino ST MM di sela Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Penguatan Kelembagaan dan Kemitraan Kelapa Sawit Rakyat di Ballroom Hotel Aston, Sabtu (6/8/2022).
BACA JUGA:Harga Karet dan Sawit Masih Tidak Menentu
Menurut Rino, perlunya peran serta dan pelibatan langsung dari semua stakeholder (pemangku kepentingan) dengan harapan agar industri sawit akan dapat kembali berjaya.
Hal senada disampaikan Ade Trisunar dari Direktorat P2PH Perkebunan yang juga pembicara dalam FGD kali ini. Dia memaparkan dari delapan program Bantuan Sarana dan Prasarana (Sarpras) dengan menggunakan dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), petani bisa mengajukan salah satu sesuai dengan kebutuhannya.
“Kelembagaan pekebun silahkan datang ke Dinas Perkebunan setempat mencari informasi dan menyiapkan persyaratan yang diperlukan. Semua usulan yang masuk akan kami proses,” kata Ade.
BACA JUGA:Petani Kelapa Sawit Mulai Senang, Harga TBS Naik
Di kesempatan FGD yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru ini sekaligus dilakukan pelantikan kepengurusan DPW Apkasindo Sumsel periode 2022-2027 yang diketuai H Slamet Somosentono yang juga Wakil Bupati Banyuasin.
Gubernur Herman Deru sendiri telah melakukan berbagai langkah agar kesejahteraan para petani kelapa sawit dapat lebih meningkat. Salah satunya dengan berencana mengeluarkan Surat Keputusan (SK) maupun Peraturan Gubernur (Pergub) sehingga tidak ada ketimpangan harga jual sawit tersebut.
"Hal itu untuk menyelaraskan harga sawit yang sesuai dengan SK Menteri sehingga lebih tajam," kata Herman Deru usai membuka FGD.
Melalui SK maupun Pergub tersebut, secara tak langsung Herman Deru berupaya agar harga jual sawit tidak ada ketimpangan di setiap daerah.
"Jangan ada ketimpangan dan hanya memperbandingkan sana sisi terkait harga sawit tersebut. Jadi nantinya ada acuan yang sesuai," terangnya.
BACA JUGA:Ini Pesan Apriyadi di Munas Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia
Sebab itu, dia mengajak semua pihak termasuk Apkasindo Sumsel untuk mendorong kesejahteraan para petani sawit. "Apkasindo harus jadi jembatan bagi kepentingan petani. Jembatan petani dengan perusahaan kelapa sawit sampai dengan industri hilirnya seperti minyak goreng, maupun jembatan ke pemerintah," tegasnya.