PALEMBANG, PALPRES.COM - H Nasrun Umar (HNU) ingin tetap mengabdi kepada daerah setelah memasuki masa pensiun dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pesan pengabdian ini juga disampaikan HNU saat sambutan pertama setelah dilantik sebagai Ketua PD VI KB Forum Komunikasi Purnawirawan Putra Putri TNI/Polri (FKPPI) Sumatera Selatan (Sumsel) di Gedung Sudirman Makodam II/Swj.
HNU menjelaskan, integritas dan tekad serta jiwa pengabdian merupakan kunci utama sebagai kader FKPPI maupun warga sipil lainnya dalam membangun daerah.
"Pada 1 juli kemarin usia saya 60 tahun dan sudah waktunya untuk pensiun. Sementara kelahiran saya 11 Juni, artinya saya ingin mempercepat masa pensiun agar bisa melanjutkan pengabdian kepada masyarakat secara luas," jelas HNU saat mengisi Podcast Cuko Pedes, Senin (15/08/2022).
BACA JUGA: Ketum FKPPI Lantik HNU Jabat Ketua FKPPI Sumsel
Dalam melanjutkan cita-cita tersebut, HNU sudah memiliki track record dalam mengabdi. Diantaranya mengabdi sebagai ASN yang sudah dijalani selama 36 tahun. Selanjutnya, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel ini lolos sebagai Analis Kebijakan Utama (AKU) yang ditandatangani Presiden Joko Widodo.
"Namun hal itu saya tolak karena jika masih tetap pada lingkungan ASN, akan ada batasan kewenangan dalam mengambil kebijakan. Itu pilihannya. Dengan kata lain, kalau saya ambil saya tidak bisa terjun ke dunia politik," ujarnya.
Ketua Umum DPP Forum Sekda Se-Indonesia 2018-2021 ini bercerita, saat seleksi AKU, HNU memaparkan kebijakan daerah yang baik untuk dilaksanakan di Sumatera Selatan.
"Indikatornya begini, kebijakan yang dibuat harus dirasakan oleh masyarakat. Oleh sebab itulah, kebijakan tersebut harus dikaji secara mendalam sehingga bermanfaat untuk masyarakat. Saya kira, hal itu yang saya nilai baik dalam membuat kebijakan secara rasional karena pemerintah itu ada untuk mengelola kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
BACA JUGA:Yudha Mahyudin Siap Maju Pilwako Palembang 2024
Pengalaman lainnya, HNU pernah dipilih Gubernur Sumsel H Herman Deru sebagai Penjabat Bupati Muara Enim. Selama menjabat kepala daerah, dia mengaku tidak pernah menyentuh APBD Muara Enim.
"Selama saya di sana memang lebih dominan mengunjungi warga yang ada di desa. Dengan kunjungan tersebut, kita akan lebih tahu kondisi warga," ujarnya.
Dari pengalaman itulah, dia mengaku akan mengabdi kepada masyarakat dengan cara masuk ke dunia politik. Sebab, pemimpin daerah harus mau berkorban agar semua kebijakan yang dirumuskan bisa mensejaterahkan masyarakatnya.
"Bagaimana masyarakat kita bisa tersenyum dan menurut saya itulah nilai ibadah jadi seorang pemimpin," katanya.
BACA JUGA:Rina Prana Tegaskan Tidak Maju di Pilkada