“Sejak masa Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Palembang dan Kesultanan Palembang, Palembang selalu menjadi sumber keilmuan. Hal itu bisa dilihat dari Prasati Talang Tuwo yang berisikan tentang pelestarian alam. Dan ini membuktikan, kalau sumber keilmuan di Palembang sudah ada makanya kita mengusulkan untuk di peringati Hari Buku Palembang,” jelasnya.
Diakuinya, pihaknya terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjadikan Hari Buku Palembang, agar orang mengerti bahwa Palembang kaya akan karya pada masa lalu.
“Tentunya kita berharap bukan hanya peringati oleh komunitas buku saja tetapi suluruh masyarakat Palembang dan juga masyarakat Indonesia. Dan Kita berharap bisa mengembalikan minat baca anak bangsa mengenai edukasi lebih tinggi lewat buku,” harapnya.