PAGARALAM,PALPRES.COM– Serangan hama pengerat atau tikus jika tak terkendalikan tidak hanya mengancam kerusakan tanaman namun juga fuso (gagal panen, red). Karena otu hatus diwaspadai.
Kendati demikian untuk kasus serangan saat ini belum ada laporan di Pagaralam.
“Untuk di Kota Pagaralam belum terjadi Fuso pada tanaman padi akibat serangan OPT tikus,” ucap Budi Dharma Koordinator Petugas POPT Balai Pengembangan Tanaman Pangan dan Horikultura (BPTPH) Provinsi Sumsel
Untuk menjaga produktivitas panen khususnya tanaman padi, pihak ia mengimbau untuk waspada terhadap serangan berbagai organisme pengganggu tanaman.
Namun sebelumnya sudah giat pengendalian OPT tikus dengan cara gropyokan menggunakan tiran.
Cara ini memasukkan racun ke sarang sarang tikus yang biasanya di areal persawahan atau sekitarnya.
“Gropyokan menggunakan tiran sudah kita lakukan tahun lalu di persawahan pertani di wilayah Suka Cinta Kecamatan Dempo Selatan dan Pagar Banyu di Kecamatan Pagaralam Utara,” beber Budi.
Menurutnya untuk pengendalian hama tikus ini bisa dilakukan dengan sanitasi di persawahan yaitu, dengan tidak membiarkan sekitar persawahan menjadi semak belukar yang menjadi sasaran tempat tinggal hewan pengerat ini.
“Jika kurang sanitasi, maka bisa menjadi tempat OPT tikus bersembunyi atau bersarang,” pungkasnya. KOE