Harga Sayuran dan Cabai di Pagaralam Tinggi

Minggu 04-09-2022,19:55 WIB
Reporter : Eko
Editor : Tom

Petani berharap tanaman cabai mempunyai nilai ekonomi tinggi, sehingga bisa menopang kebutuhan keluarga ditengah tidak stabilnya harga getah karet dan kelapa sawit.

Salah seorang petani asal Desa Karta Dewa, Kecamatan Talang Ubi, Yanto mengaku bahwa dirinya ia tertarik menanam cabai karena harganya selalu mahal. 

Kalau pun murah, kondisi itu tidak akan berlangsung lama.

“Kebetulan saya mempunyai lahan yang baru saja ditanami kelapa sawit. Untuk menunggu kelapa sawit menghasilkan, kami bersihkan lahan yang akan ditanami cabai dan sayuran lain," ucapnya.

BACA JUGA:Perhiptani Bantu Petani Kembangkan Cabai

Menurutnya, cabai merupakan kebutuhan wajib semua warga, sehingga untuk pemasaran tidak akan susah.

"Makanya saya yakin meskipun harga cabai nanti murah, tidak akan terlalu jatuh dan tidak akan lama,” tuturnya.

Senada dengan itu, petani lainnya Asadi yang mencoba terjun menggeluti tanaman cabau mengungkapkan, untuk mempersiapkan lahan, ia dibantu Dinas Pertanian Kabupaten PALI.

“Kami dipinjami traktor untuk membajak lahan. 

BACA JUGA:Harga Cabai di Empat Lawang Berangsur Turun, Emak-Emak Masih Keluhkan Harganya Masih Tinggi

Dengan dipinjamkannya traktor itu kami sangat terbantu. 

Rencananya kami akan menanam di lahan seluas satu hektar. 

Apabila ini berhasil, untuk pasokan cabai di PALI tidak akan lagi jauh-jauh dari luar Kabupaten PALI,” ungkapnya.

Untuk kebutuhan pupuk dalam dan pestisida saat masa pertumbuhan tanaman cabai, Asadi menerangkan, ia memanfaatkan pupuk kandang yang harganya terjangkau.

BACA JUGA:Waduh, Harga Cabai di Pagaralam Tembus Rp110 Ribu per Kg

"Untuk menanggulangi hama penyakit, kami semaksimal mungkin menghindari pestisida kimia, agar cabai yang kami hasilkan tetap sehat," terangnya.

Kategori :