Sidang Pleno ke-19 AFEBI, Momen Lahirkan Peneliti Ekonomi Syariah

Rabu 07-09-2022,22:42 WIB
Reporter : Sri Devi
Editor : Trisno Rusli

PALEMBANG, PALPRES.COM – Sidang Pleno Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) diharapkan bisa menjadi momen untuk melahirkan peneliti Ekonomi Syariah.

Hal ini disampaikan Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si saat memberikan sambutan dalam sidang pleno ke-19 AFEBI, Rabu, 7 September 2022.

Seperti diketahui AFEBI ini diikuti sekitar 195 peserta dari 78 perguruan tinggi se-Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut dihadiri langsung Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. (HC.) K. H. Ma'ruf Amin dan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, H. Herman Deru, S.H., M.M.

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Siapkan Dana Hibah Penelitian Rp15 Juta, Mahasiswa dan Dosen Yuk Merapat

Kegiatan sidang Pleno AFEBI ini selain sebagai ajang silaturahim, juga menjadi media untuk sharing/berbagai ilmu pengetahuan, yang juga tak kalah penting adalah melakukan kerja sama perguruan tinggi guna mewujudkan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar.

Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si menjelaskan, program yang kini sedang berjalan dilakukan dengan berbagai inovasi dan kreatifitas.

Kegiatan ini untuk dilaksanakan untuk belajar akademik maupun non-akademik.

“Di situlah kita melakukan berbagai kegiatan salah satu nya adalah digitalisasi prosedur, dimana hal ini tentu saja membantu sekali untuk kegiatan belajar mengajar maupun hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan administrasi lainnya,” jelasnya.

BACA JUGA:BI Siapkan 3 Strategi Ini dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Dalam kesempatan tersebut, Prof Nyayu juga mengatakan jika suatu kehormatan bagi segenap civitas Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang dapat dipercaya sebagai tuan rumah.

Sekaligus penyelenggara Sidang Pleno ke-19 Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) tahun 2022.

“Semoga melalui kegiatan ini akan membawa kesan tersendiri terhadap wilayah Sumatera Selatan yang dikenal dengan wailayah zero conflic, masyarakatnya yang sangat terbuka dengan menerapkan nilai-nilai toleransi sebagai perekat hubungan antar masyarkat,” terangnya.

Rektor menjelaskan, pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

BACA JUGA: Dukung Ekonomi Syariah, BI Sumsel Gelar Syafari 2022

Kategori :