Dia menjelaskan, sisa waktu menjelang Grand Final Sang Juara ini harus dimanfaatkan penuh oleh peserta dengan mengunjungi Museum Negeri Sumatera Selatan, Balaputra Dewa.
Menurutnya, belajar lewat Google dinilai kurang efektif karena lomba sang juara berkaitan dengan tata letak yang tidak bisa dibaca oleh Google.
“Ini adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh anak-anak untuk belajar yang benar. Kemudian yang utamanya diharapkan anak-anak kita mengunjungi museum karena kita tahu bahwa soal-soal di museum adalah 40%. Permuseuman ini kita bicara masalah tata pamer dalam ruangan,” katanya.
Sementara itu, hari ketiga Lomba Sang Juara ‘Payo ke Museum’ diikuti oleh siswa dari SMAN 22 Palembang dan SMAN 14 Palembang.
BACA JUGA:Sang Juara
Masing-masing peserta harus berkompetisi adu wawasan dengan teman-temannya.
Dari 100 peserta hanya dipilih 3 orang yang akan berlaga pada Grand Final Sang Juara yang akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2022.
Guru Sejarah SMA Negeri 14 Palembang, Tunik, MSi, mengaku lomba sang juara mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah.
“Lomba ini bukan hanya mengejar juara semata namun juga memberikan semangat kepada anak untuk mengenal sejarah dan budaya di Kota Palembang,” katanya.
BACA JUGA:Disbudpar Sumsel dan Museum Negeri Sumsel Gagas Penggalangan Dana Beli Rumah Pangeran Sjafe’i
Dalam kesempatan yang sama, salah seorang juara dari SMA Negeri 14 Palembang, Kgs M Titan Arisanto mengaku sangat antusias ikut dalam lomba ini.
Meski sempat kuota tercukupi, namun dia mengaku beruntung ada temannya yang berhalangan hadir sehingga langsung dia yang mengisi.
“Waktu saya ingin mendaftar, rupanya kuota sudah terpenuhi. Dan saya bersyukur ada salah seorang teman yang berhalangan untuk ikut, sehingga saya langsung mengisi kekosongan tersebut,” terangnya.
Para pemenang Sang Juara ‘Payo ke Museum’ 8 September 2022
BACA JUGA:103 Peserta Bakal Bacakan Puisi Koleksi Museum
SMAN 22 Palembang