Melihat ketidakhadiran Jenderal Dudung, Effendi Simbolon menduga ada ketidakharmonisan antara Dudung dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
BACA JUGA:Pangdam II/Swj Sambut Kasad Kunker di Babel
Berikut Pernyataan Effendi Simbolon yang membuat TNI AD Marah:
"Ada apa yang terjadi di tubuh TNI ini, kita agak kesampingkan masalah pembahasan anggaran ini, anggaran sudah hampir pastilah, sama. mungkin tak perlu lagi dibantu.
Tapi ada apa di TNI ini perlu kita tahu, kalau perlu setelah kita rapat pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam.
Kita Hadirkan Kepal Staf Angkatan Darat, kita hadirkan Panglma TNI untuk membahas, kami banyak sekali temuan-temuan ini.
BACA JUGA:Liga Santri Piala Kasad, Si Kembar Harumkan Ponpes Raudhatul Ulum
In subordinary, disharmoni, ketidakpatuhan.
"Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan.
Kami ingin tegas ini, karena jangan lupa, penggerak dari kekuatan itu Presiden dan DPR. Bukan hanya Presiden, tanpa persetujuan DPR tidak bisa Presiden menggerakkan TNI.
TNI hanya alat, hanya instrumen, bapak-bapak semua sebagai jenderal itu hanya nahkoda sesaat, tapi selamatkan TNI nya.
BACA JUGA:Juara Piala KASAD 2022, Tim Sepak Bola Ponpes Raudathul Ulum Melenggang ke Nasional
Ini semua fraksi prihatin ini.
Ada apa, ketidakpatuhan si A dengan si B.
Ini porakporanda TNI.
Saya minta pimpinan, kita jalan terus dengan RKA, kalau perlu langsung kita setujui."