PALEMBANG, PALPRES.COM - Pahlawan nasional dr Adhan Kapau Gani diusulkan masuk gambar di salah satu mata uang Indonesia.
Usulan tersebut dikarenakan dokter lulusan Stovia ini ikut berjasa melawan penjajah Jepang.
“Kita akan mengusulkan gambar AK Gani menjadi gambar di salah satu mata uang Indonesia yang akan datang. Apalagi, dulu dr AK Gani pernah mengeluarkan uang ORIDA (Oeang Republik Indonesia Daerah), dan ini menjadi lampiran kita. Sebagai bukti perjuangannya dan akan kita ajukan,” kata Kepala Museum dr AK Gani, Priyanti Gani kepada Palpres.com, Senin, 19 September 2022.
Ia menjelaskan, uang kertas dengan nominal dua puluh rupiah dikeluarkan dan ditandangani oleh AK Gani pada 1 Mei 1949 dan dikenal dengan nama Uang Bukit Barisan atau uang AK Gani.
BACA JUGA:Spesialis 2 Pelaku Bobol ATM Ganjal Pakai Tusuk Gigi di Ciduk Reskrim Lubuklinggau
Uang kertas ini berwarna merah dengan ukuran 58 mm x 117 mm.
“Bagian belakangnya di kanan atas ada segel inflasi (semacam meterai/porto) Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan. Setahu saya meterai/porto ini sangat langka, karena tidak semua uang kertas Sumatera ada meterainya,” ungkapnya.
Bahkan dalam sebuah artikel Majalah Mangle (majalah mingguan berbahasa Sunda terbitan Bandung) edisi tahun 1983 menyebutkan, ORIDA bukan hanya uang kertas.
Ternyata sempat dicetak dalam bentuk koin yang bermaterialkan emas dan perak.
BACA JUGA: Tim Gabungan Kejar Pelaku Perampokan di Jalinsum
Koin emas hanya sempat dicetak dua belas keping dan koin perak hanya sekeping.
Hal itu terjadi karena percetakannya di Curup keburu diserbu tentara Belanda.
“Sebanyak 12 keping koin emas itu diserahkan kepada Ir Soekarno dan Sutan Syahrir oleh dr Adnan Kapau Gani, sedangkan 1 keping uang perak itu disimpan oleh drg M Isa,” terangnya.
Dia menambahkan, semasa hidupnya, dr AK Gani pernah menjabat Menteri Kemakmuran dalam Kabinet III Sutan Sjahrir, dan salah satu wakil RI dalam perjanjian Linggarjati.
Selain itu, AK Gani juga menjadi Wakil Perdana Menteri Kabinet II Amir Sjarifuddin dan pada tahun 1949 menjadi Gubernur Sumatera Selatan.