Susuri Riwayat Sungai Komering dengan Perahu Ketek

Rabu 21-09-2022,14:10 WIB
Reporter : Dudy Oskandar
Editor : Tom

Nanti jika ke ilir dari Palembang, mereka membawa barang dagangan. 

Mulai dari kelontong sampai BBM untuk bahan dagang di kampung-kampung kita ini,” tutur Pak Chaerul.

 Penelusuran dilakukan Tim UT Palembang di Sungai Komering dari Muara Minanga sampai ke bawah Jembatan Air Komering Cempaka yang baru dibangun tahun 2019. 

Tim Peneliti UT Palembang selanjutnya berputar kembali di lubuk terdalam Sungai Komering, di Desa Negeri Agung, Campang Tiga. 

BACA JUGA:Tradisi Sedekah Bumi, Momen Kenang Sejarah Terbentuknya Desa Sri Mulyo

“Dengan menempuh jalur sungai lewat ketek ini, kita ingin merasakan sensasi dan imajinasi pelayaran dan perdagang masa lalu di Sungai Komering.

 Karena menurut informasi penduduk, di Sungai Komering Negeri Agung ini pernah ditemukan ribuan keping koin kuno. 

Koin kuno ini berasal dari masa Dinasti Tang di Cina tahun 618 sampai 907 Masehi. 

Dinasti ini ketika Agama Buddha menjadi agama resmi kekaisaran dan masa makmur seni dan teknologi Tiongkok. 

BACA JUGA:Mampir ke Rumah Pengasingan Bung Karno, LaNyalla: Bagian Sejarah Ditemukannya Mutiara Bangsa

Sehingga mereka melakukan perdagangan hingga ke Sriwijaya waktu itu. 

Mereka juga masuk ke daerah pedalama, yang dibuktikan dari temuan koin ini di Sungai Komering”, ujar Peneliti Geografi Sejarah Universitas PGRI Palembang, Giyanto, M.Sc. yang ikut dalam tim peneliti UT Palembang. 

Intensitas keramaian pelayaran dan perdagangan di Sungai Komering terus berlanjut hingga masa kolonial Belanda. 

Walau Belanda telah membangun jalan Komering pada awal abad ke-20, serta mengubah orientasi pemukiman penduduk dari tepi sungai ke tepi jalan darat. 

BACA JUGA:Candi Bumi Ayu Kembali Dipromosikan di Festival Sriwijaya

“Salah satu yang menyongkong ramainya pelayaran dan perdagangan di Sungai Komering waktu itu. 

Kategori :