Kebanyakan ke Pekalongan, Semarang, Yogyakarta hingga Surabaya.
"Khusus durian kupas, kondisi kotak tidak boleh kotor, harus bersih, di buah duriannya pun sama sekali tidak ada jejak tangan.
Untuk itulah, semuanya dikerjakan secara hati-hati, jangan sampai rusak," jelasnya.
Pun demikian, masih kata dia, dengan buah durian utuh, daging dan tempoyak, dimana kesemuanya itu bisa mendatangkan keuntungan.
BACA JUGA: Jadikan Desa Penandingan Agrowisata Penghasil Buahan Durian
"Karena kita sudah ada buyer (pembeli, red) yang memang mereka mempercayakan produk olahan durian kepada kami, sehingga kami pun mesti memenuhi permintaannya," urai Johan.
Johan mengaku, apabila musim durian di Kabupaten Lahat telah habis, maka akan mencari daerah lain yang lagi musim untuk memenuhi kebutuhan produsen.
"Setelah di Lahat, maka akan pindah ke kabupaten/kota lain, sebab ini komitmen kita terhadap buyer, yang telah menjalin kontrak," tegasnya.
Durian Lawang Agung
Siapa yang tak kenal dengan buah durian asal Desa Lawang Agung, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat.
BACA JUGA:Desa Jagabaya Gelar Lomba Durian Terbaik, Ini Kriterianya
Soal rasa dan warnanya tidak kalah dari daerah lain.
Dimana, rasa renyah dibalut manis dengan daging yang tebal, serta tekstur buahnya terbilang cukup unik dan aromanya begitu menggoda selera bagi lidah penggila King of Fruit.
Junaidi (60) petani durian asal Lawang Agung mengemukakan, memang dari dulu buah yang penuh duri disini sudah terkenal dimana-mana.
“Alhamdulillah, kebanyakan pembeli langsung memborong di pengepul maupun dari kebun, untuk dibawa ke Palembang, Jakarta hingga Bandung," jelasnya, Senin, 29 Agustus 2022.
BACA JUGA:Durian Lahat Banjirin Kota Pagaralam