MURATARA, PALPRES.COM- Warga Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ketakutan, ada beruang masuk ke pekarangan rumah di malam hari.
Beruang masuk ke pekarangan rumah warga tepatnya di RT 13, Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit sekitar pukul 01.00.
“Awalnya suami dan anak saya pulang dari kebun. Sebelum tidur, anak saya sempat masak mie, agar aroma masakan tidak mengganggu yang sedang tidur maka buka pintu,” kata Maria, warga Kelurahan Muara Rupit, Kamis 6 Oktober 2022
Sambungnya, pada saat pintu terbuka, melihat keluar ada beruang di dalam pekarangan kebun, pas di depan muka, karena kebun mepet dengan rumah, kukunya tajam serta panjang.
BACA JUGA:Balai Benih Ikan Ogan Ilir Mulai Budidaya Udang Satang
Setelah saling bertatapan mata pemilik rumah langsung menutup pintu rumah dan beruang perlahan-lahan mulai pergi meninggalkan perkarangan rumah dengan melompat pagar kebun pekarangan milik warga.
"Di intip dari pintu itu, tidak di tutup rapat, beruang itu pergi melompat pagar kebun perkarangan rumah menuju arah belakang BLUD Puskesmas Kecamatan Rupit,” kata Maria.
Ia menceritakan ciri ciri beruang tersebut terdapat corak pada dada agak kecoklatan, dengan bulu pada sekujur tubuh hitam
"Nah dak tahu itu jenis beruang apa, apapun jenisnya saya dan warga lain merasa ketakutan dengan keberadaan beruang tersebut. Bisa menyerang manusia, namanya juga binatang buas,” cetusnya.
Bagi warga yang punya kebun, baik karet maupun sawit merasa was-was dengan keberadaan beruang tersebut, bisa saja menyerang tiba-tiba.
Saya meminta kepada pemerintah untuk mengambil tindakan sebelum keberadaan beruang tersebut menelan korban.
“Jujur setelah melihat itu, pada siang hari anak-anak untuk tidak bermain di luar rumah, di dalam saja,” tambahnya.
Sementara, Suandi, Satpam BLUD Puskesmas Rupit mengaku keberadaan beruang tersebut terakhir lari di belakang Puskesmas.
"Kan ada hutan di belakang Puskesmas. Mungkin bersembunyi di sana. Beruang masuk malam hari, sekitar pukul 01.00 Kamis dini hari,” jelasnya.
Camat Kecamatan Rupit, Mukhtaridi mengatakan sudah melaporkan hal tersebut ke pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi Sumsel untuk di ambil tindakan, agar tidak mengganggu pemukiman warga.