Warga Muratara Kaget, Harga Bahan Bangunan Kompak Naik

Sabtu 15-10-2022,19:34 WIB
Reporter : Hengki Pransis
Editor : Timo

"Kami kan beli juga, Mas, dari Batam dan Pulau Jawa. Di sana memang ada kenaikan. Jadinya kami ikut naik," ucapnya. 

Tapi, kata dia, kenaikan harga bahan bangunan tidaklah signifikan.

Besarannya sudah diperhitungkan, baik upah bongkar, BBM, serta biaya pengiriman dari berbagai daerah.

"Kenaikan cukup mencolok itu semen. Bukan disengaja oleh distributor. Tapi memang harganya naik. Semen Padang, misalnya kini jadi Rp65 ribu persak, Semen Raja Rp75 ribu persak," ujarnya.

Ia mengatakan, kenaikan harga bahan bangunan tidak merata. 

Ada beberapa yang naik, seperti semen dan besi behel. Sementara yang lain, seperti paku, pipa, kunci-kunci masih di harga semula.

"Material yang pokok saja harganya naik, yakni semen dan besi. Lainnya masih bertahan di harga yang sama," pungkasnya. 

 

Sulitnya Cari Semen 

Sebelumnya Warga Desa Karang Dapo I, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara mengeluhkan sulitnya mendapatkan semen. Kalaupun ada, harganya naik tinggi. 

Umar (56), warga Desa Karang Dapo I mengatakan, sebelum Hari Raya Idul Adha, harga semen di toko bangunan masih normal. Namun kini, harga bahan bangunan itu mulai sulit didapat. 

"Cari semen sekarang susah. Barangnya langka. Ada di salah satu toko. Tapi harganya naik, dari Rp68 ribu menjadi Rp75 ribu persak. Saya cukup terkejut," katanya.

Ia berharap pedagang tidak seenaknya menaikkan harga. Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan.

Di sisi lain, salah seorang pemilik toko bangunan, Abad mengatakan, kenaikan harga semen bukan disengaja. Melainkan dari distributornya memang sudah naik. 

"Dari distributor sudah naik. Makanya kami juga menaikkan harga. Semen Padang dibanderol Rp65 ribu, Semen Baturaja Rp75 ribu persak," katanya.

Menurutnya, pasokan semen memang agak terhambat. Biasanya perjalanan dari Palembang sehari sudah sampai. Ini alami keterlambatan. “Mungkin ada kemacetan. Mobil banyak juga kan," pungkasnya. *

Kategori :