Banyak terapis pasangan mengatakan perselingkuhan terjadi karena orang salah mengira kurangnya intensitas dan euforia sebagai tanda mereka telah putus cinta.
Kurangnya euforia ini dapat mendorong seseorang untuk mencari pasangan lain untuk mencoba menciptakan kembali intensitas cinta yang tinggi.
Bagi sebagian orang, kebutuhan untuk merasakan aliran cinta baru membuat mereka terus mencari hubungan di luar nikah.
Faktor testosteron
Sebuah studi tahun 2019 menemukan pria dengan kadar testosteron tinggi lebih mungkin untuk melakukan perselingkuhan daripada pria dengan kadar testosteron yang lebih rendah.
BACA JUGA:Reza Arap Diisukan Selingkuh: Ternyata Bukan Rosa, Tapi Rosadi Ahmad
Testosteron terlibat dalam suasana hati, motivasi, dan keintiman.
Tingkat testosteron yang tinggi dikaitkan dengan empati yang lebih rendah dan hawa nafsu yang tinggi, yang bisa menjadi resep untuk berselingkuh.
Otak yang tidak setia itu berbeda Studi pencitraan otak telah menemukan otak seseorang yang setia berbeda dari yang selingkuh. Ketika seseorang melihat gambar romantis seperti pasangan berpegangan tangan atau menatap mata satu sama lain, misalnya, aktivasi otak berbeda antara yang setia dengan tidak setia. *
Artikel sudah tayang di GenPI.co dengan judul: 3 Ciri Awal Suami Kepincut Wanita Lain, Sungguh Tak Menyangka