LAHAT, PALPRES.COM- Pengerjaan pembangunan infrastruktur plat duiker titik kedua selesai 100 persen, setelah tim gabungan personel TMMD ke 115, Kodim 0405/Lahat dan warga Desa Pagarbatu, Kecamatan Pulau Pinang menjalankan tugasnya dengan baik.
"Semuanya telah dilaksanakan, tinggal menunggu keringnya adonan semen bercampur pasir dan batu aggregat saja," kata Danpok Plat duiker dan Poskamling, Serda Saragih, Kamis 3 November 2022.
Serda Saragih mengemukakan, pada plat duiker titik kedua ini, memang sudah ada bangunan gorong-gorong, akan tetapi, dibongkar total supaya tidak terjadi apa-apa.
"Kebetulan di titik dua ini, terdapat aliran anak sungai, yang memang membutuhkan pembangunan fisik dimaksud," ucapnya.
BACA JUGA:Papan Informasi TMMD ke 115 Diletakkan Sesuai Posisi
Dirinya berharap, dengan adanya dua bangunan plat duiker ini, aliran air dapat langsung dibuang ke tempat semestinya. Sehingga tidak menyebabkan genangan air.
"Setelah semuanya siap, barulah bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua, dan masyarakat pun beraktifitas ke kebun dengan baik dan lancar," tutup Serda Saragih.
Berita Terkait, Lantai rumah Nenek Ratna (90) salah satu warga Desa Pagarbatu, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat yang mendapatkan kesempatan kediamannya untuk dibedah, melalui program TMMD ke 115, Kodim 0405/Lahat.
Kini, personel melanjutkan pengerjaan dengan mengecat dinding dalam, tentunya hal ini sebagai panutan dalam menciptakan rumah sehat dan bebas stunting.
"Rumah Nenek Ratna tentunya disokong dengan sanitasi yang memadai, kloset sehat. Ini merupakan wujud untuk memberantas angka stunting," jelas Danpok Bedah Rumah, Pelda Djuli Hartono, Kamis 3 November 2022.
Selain itu, sambung Djuli Hartono, lingkungan sekitar dan air bersih yang dipergunakan menjadi tolak ukur, sehingga balita, anak-anak bahkan ibu hamil serta menyusui memang mengkonsumsinya.
BACA JUGA:Hadiri Sunatan Massal, Tim Wasev dan Dansatgas TMMD Berikan Bingkisan
"Terjadinya stunting dikarenakan masih buang air besar sembarangan (BAB's) di sungai maupun darat, sumber air yang tidak sehat serta minimnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," urainya.
Untuk itulah, masih kata dirinya, bedah rumah Nenek Ratna ini berikut fasilitas yang ada, akan diikuti masyarakat desa lainnya, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.
"Terpenting tidak lagi BAB's, mengkonsumsi air tidak bersih, sanitasi kotor agar anak-anak dalam masa pertumbuhan benar-benar baik, ditambah lagi asupan makanan bergizi tinggi," beber Pelda Djuli Hartono.