PALEMBANG, PALPRES.COM - Pahlawan Nasional dr Adhan Kapau Gani diusulkan masuk pada gambar di salah satu mata uang Indonesia. Usulan tersebut dikarenakan dokter lulusan Stovia ini ikut berjasa melawan penjajah Jepang.
Demikian disampaikan Kepala Museum dr AK Gani, Priyanti Gani kepada Palpres.com.
Dia menyebut, perjuangan Adnan Kapau Gani di Sumsel dimulai sejak masa pendudukan Jepang. Ia dianggap tokoh berpengaruh yang dapat menggerakkan massa untuk menentang Jepang.
“dr. AK. Gani merupakan Gubernur pertama di Sumsel yang berjasa memimpin gerilya dalam perang kemerdekaan. Untuk itulah, kita akan mengusulkan gambar AK Gani menjadi gambar di salah satu mata uang Indonesia yang akan datang. Apalagi dulu dr AK Gani pernah mengeluarkan uang ORIDA, dan ini menjadi lampiran kita, sebagai bukti perjuangannya dan akan kita ajukan,” akunya.
BACA JUGA:Museum dr AK Gani Terima Penghargaan Kategori Pelestarian Naskah Arsip Bersejarah
Priyanti menjelaskan, uang kertas dengan nominal dua puluh rupiah dikeluarkan dan ditandangani oleh A.K Gani pada 1 Mei 1949 dan dikenal dengan nama Uang Bukit Barisan atau uang A.K Gani. Uang kertas ini berwarna merah dengan ukuran 58 mm x 117 mm.
“Bagian belakangnya di kanan atas ada segel inflasi (semacam meterai/porto) Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan. Setahu saya meterai/porto ini sangat langka, karena tidak semua uang kertas Sumatera ada meterainya,” ungkapnya.
Bahkan dalam sebuah artikel dalam Majalah Mangle (majalah mingguan berbahasa Sunda terbitan Bandung) edisi tahun 1983 yang menyebutkan bahwa ORIDA bukan hanya uang kertas saja, ternyata sempat dicetak dalam bentuk koin yang bermaterialkan emas dan perak.
Koin emas hanya sempat dicetak dua belas keping dan koin perak hanya sekeping. Hal itu terjadi karena percetakannya di Curup keburu diserbu tentara Belanda.
BACA JUGA:Dr AK Gani Diusulkan Masuk Gambar di Uang Kertas
“12 keping koin emas itu diserahkan kepada Ir.Soekarno, dan Sutan Syahrir oleh dr. Adnan Kapau Gani sedangkan 1 keping uang perak itu disimpan oleh drg. M.Isa,” terangnya.
Dia menambahkan, semasa hidupnya dr AK Gani pernah menjabat Menteri Kemakmuran dalam Kabinet III Sutan Sjahrir, dan salah satu wakil RI dalam perjanjian Linggarjati.
Selain itu AK Gani juga menjadi Wakil Perdana Menteri Kabinet II, Amir Sjarifuddin dan pada tahun 1949 menjadi Gubernur Sumatera Selatan.
“Seluruh hidupnya beliau abdikan untuk memimpin perjuangan melawan penjajah yang hendak menguasai Indonesia. Untuk itulah, di hari pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November ini kita berharap dr AK Gani semakin dikenal oleh masyarakat karena beliau merupakan pahlawan nasional kedua setelah SMB II, sehingga fotonya bisa dimasukan dan dijadikan gambar di mata uang. Kita juga berharap pemerintah terkait dapat membantu kita dalam usulan tersebut,” harapnya.
BACA JUGA:Wakil Ketua DRPD Bangka Barat Belajar Sejarah AK Gani