Menelusuri Peradaban Tionghoa di Bumi Sriwijaya, Melalui Masjid Cheng Ho

Minggu 20-11-2022,16:10 WIB
Reporter : Try Dina
Editor : Tom

Barulah sekitar 2006, masjid ini selesai.

Pengerjaannya pun menghabiskaan biaya sekitar tiga milyar rupiah. 

Dana pembangunannya dibiayai Pemerintahan Provinsi Sumsel. 

Ditambah dengan dana sumbangan lainnya dari warga sekitar.

BACA JUGA:Telisik Jejak Ritual Agama di Masa Prasejarah

Ketiga, pemakaian perdana Masjid Cheng Ho Palembang 22 Agustus 2008. 

Ternyata, setelah selesai pada tahun 2006, masjid ini tidak langsung digunakan sebagai tempat ibadah umat muslim. 

Bangunan ini digunakan pertama kali Ketua PITI Sumsel dijabat Muhammad Afandi yang kini sudah tutup usia. 

Dalam perjalanan pembangunan masjid di Bumi Sriwjaya, pendiri terinspirasi kemegahan Masjid Cheng Ho di Surabaya, Jawa Timur. 

BACA JUGA:Museum dr AK Gani Terima Penghargaan Kategori Pelestarian Naskah Arsip Bersejarah

Keempat, Tiga warna Masjid Cheng Ho Palembang miliki makna yang mendalam. 

Tiga warna yang ditonjolkan memiliki arti yang berbeda. 

Warna hijau melambangkan bendera Islam, warna merah melambangkan Etnis Tionghoa yang mendiami tanah Sriwijaya.

Terakhir, warna kuning melambangkan keperkasaan Kerajaan Sriwijaya pada masanya. 

BACA JUGA:Mampir ke Rumah Pengasingan Bung Karno, LaNyalla: Bagian Sejarah Ditemukannya Mutiara Bangsa

Sebagai warga masyarakat yang mencintai kebudayaannya, sudah sepantasnyalah kita jaga tempat ini, baik keamanan maupun kebersihannya. Karena hal tersebut, tanggung jawab kita semua.

Kategori :