Tarian ini untuk mengingatkan para pemuda bahwa nenek moyang mereka adalah bangsa yang besar.
Bangsa yang menghormati persahabatan dan persaudaraan antar manusia.
2. Tari Tanggai
Tari Tanggai merupakan tarian tradisional dari Sumatera Selatan yang juga dipersembahkan untuk menyambut tamu kehormatan.
Berbeda dengan tari Gending Sriwijaya, Tari Tanggai dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang, dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga.
Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana khas daerah.
Tarian ini menggambarkan masyarakat Palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamu yang berkunjung ke daerahnya.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Mie Celor Terkenal di Palembang
3. Tari Erai - Erai
Tari Erai-Erai merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang di Lematang.
Daerah asal tarian ini adalah ex marga Gumay Lembak, ex marga Puntang Suka Merapi, ex marga Pasirah IV Manggulyang selanjutnya menyebar ke beberapa daerah yang ada di wilayah Kabupaten Lahat.
Tari Erai-Erai merupakan tari yang mengungkapkan kegembiraan pada saat panen padi.
Disebut tari Erai-Erai karena Erai-Erai artinya serai serumpun yang melambangkan meski bercerai-berai namun tetap satu ikatan.
Tari Erai-Erai populer sejak tahun 1950-an ketika beberapa Instrumen musik akustik seperti biola dn akordion mulai merubah wilayah kabupaten Lahat, sebelumnya diiringi instrumen musik gambus/perkusi saja.
Busana yang dipakai penari dalam membawakan tari Erai-Erai yaitu Baju Kurung Panjang, kain tumpal perahu, pending, anting-aning, serta aksesoris penunjang.