OGAN ILIR, PALPRES.COM – Salah satu kesenian Islam yang mulai tergerus zaman saat ini adalah Rebana.
Biasanya, kesenian Rebana selalu hadir dalam berbagai acara-acara besar hingga acara di lingkungan warga perkotaan.
Namun belakangan, tradisi Rebana yang sarat dengan lantunan puji-pujian pada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW itu sudah jarang kita lihat.
Nah, ternyata di Desa Pegayut, Ogan Ilir, tradisi Rebana masih kerap ditampilkan di berbagai acara masyarakat.
BACA JUGA:Pemegang Kartu KIS BPJS Kesehatan Bisa Dapat Bansos Tahun 2023, Tanpa Syarat Cukup Lakukan Ini
Mulai dari hajatan hingga acara-acara lainnya.
Wajar saja, karena tradisi Rebana sudah sangat mengakar pada masyarakat Desa Pegayut.
Tradisi rebana sendiri, diketahui muncul sejak masa penyebaran islam di nusantara pada abad ke-12 dan 13.
Syiar Islam yang dibawa para dai Timur Tengah ternyata bisa diterima baik oleh warga pribumi.
BACA JUGA:Belagak Nian! 5 Penyanyi Ini Ternyata Asal Sumatera Selatan
Alasannya syiar Islam tersebut mampu bertransformasi dengan budaya setempat.
Nilai-nilai Islam yang disampaikan dikemas sedemikian rupa sehingga mampu menyesuaikan dengan kondisi sosio-kultural setempat.
Menurut Rusdiana, Ketua Rebana Desa Pegayut rebana ini selalu dipakai dan dilestarikan oleh warga.
Agar terus lestari, kesenian rebana juga diajarkan kepada gadis-gadis desa untuk mengisi acara acara di desa.
BACA JUGA:Cindo Nian, 5 Artis Cantik Ini Ternyata Berdarah Palembang