PALEMBANG, PALPRES.COM – Pagelaran Seni Budaya, Lomba Reog Ponorogo dan Kuda Lumping Tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) 2022 hari ini mulai digelar di Taman Budaya Sriwijaya, Jakabaring, Palembang.
Hal tersebut dipastikan oleh Penasehat Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) Sumsel Slamet Somosentono yang meninjau lanjung persiapan pelaksanaan Pagelaran Seni Budaya, Jumat 9 Desember 2022.
Tampak hadir mendampingi Slamet Somosentono antara lain Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum Negeri Sumsel dan Taman Budaya Sriwijaya H Chandra Amprayadi SH, Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Museum Negeri Sumsel, Amarullah SH, Ketua Paguyuban Pawargo Sumsel Mujianto, staf Taman Budaya Sriwijaya Suryoso SE, dan budayawan Sumsel Beni Mulyadi.
Slamet yang juga Wakil Bupati Banyuasin berharap pagelaran yang berlangsung 2 hari yakni Sabtu-Ahad (10-11/12/2022) itu dapat berlangsung lancar dan sukses. Kegiatan ini sendiri menurut dia sebagai upaya melestarikan kesenian Reog Ponorogo dan Kuda Lumping di Sumsel.
BACA JUGA:Warok, Kisah Kesatria Pembela Bangsa
“Festival ini merupakan festival pertama dan terbesar di Sumsel. Nantinya para pereog ini akan memperebutkan Piala Gubernur Sumsel. Oleh sebab itulah kami ucapkan terimakasih kepada Gubernur Sumsel H Herman Deru yang sudah peduli terhadap kesenian Reog Ponorogo dan Kuda Lumping di Sumsel,” tukas Slamet.
Sementara Ketua Paguyuban Pawargo Sumsel Mujianto menambahkan, festival tersebut bakal diikuti oleh 10 Kabupaten/Kota di Sumsel.
“Pesertanya memang kita batasi, karena ada 10 Reog dan 10 Kuda Lumping. Satu Reog saja bisa puluhan anggotanya, apalagi 10 Reog mungkin akan ada ratusan pereog yang ikut berpartisipasi. Belum lagi, kuda lumpingnya,” terang Mujianto.
Dia menyebutkan, reog adalah sebuah seni pertunjukan yang memiliki nilai seni sekaligus nilai-nilai luhur. Oleh sebab itulah, bagi kelompok yang memberikan penampilan terbaik akan mendapatkan Piala Bergilir Gubernur Sumsel.
BACA JUGA:Festival Reog Ponorogo dan Kuda Lumping Perebutkan Piala Gubernur Sumatera Selatan
“Ini kita lakukan untuk menyemangati mereka, dalam melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya yang ada di Sumsel, khususnya Reog Ponorogo dan Kuda Lumping,” jelas Mujianto.
Dalam festival tersebut, pihaknya membawa juri langsung dari Ponorogo, Jawa Timur. Untuk kuda lumping diambil dari dari Disbudpar Sumsel.
“Agar penjuriannya netral, makanya kita datangkan langsung dari Ponorogo,” pungkasnya.
BACA JUGA:Yuk Datang dan Ramaikan Festival Reog Ponorogo Pertama dan Terbesar di Sumsel, Cek Infonya Disini