Masjid Baiturrahman juga memiliki kolom yang dibuat dari beton. Kolom ini diberikan sentuhan putih yang memiliki filosofi kebersihan atau kesucian pada masjid.
BACA JUGA:7 Destinasi Wisata Sungai di Indonesia yang Menarik Dijelajahi, Ada Sungai Musi Palembang Lho!
3. Masjid Agung Demak (Jawa Tengah)
Masjid Agung Demak dirancang oleh Raden Patah pada abad ke-15.
Nilai filosofis pada arsitektur masjid dapat dilihat pada pemilihan atap tumpang yang dibuat mirip dengan punden berundak.
Atap ini menunjukan adanya hasil akulturasi Islam dengan budaya lokal.
Selain itu, Masjid Raya Demak juga memiliki 5 buah pintu. Angka tersebut melambangkan Rukun Islam. Sementara, jendelanya berjumlah enam yang terinspirasi dari Rukun Iman.
BACA JUGA:Ini Dia 4 Desa Wisata Unggulan di Jambi, Wajib Dikunjungi Saat Nataru
4. Masjid Menara Kudus (Jawa Tengah)
Dibangun oleh Sunan Kudus, masjid bersejarah di Indonesia ini sudah ada sejak 1549 Masehi.
Arsitektur Masjid Menara Kudus kerap jadi pembicaraan karena desainnya yang unik dan nyentrik.
Pasalnya, mayoritas menara masjid mengadopsi gaya menara masjid khas Turki Usmani.
Namun menara masjid ini justru mengadopsi bentuk candi dalam agama Hindu. Bukti akulturasi ini semakin kuat jika dilihat dari atap Masjid Menara Kudus yang dibuat tumpang dengan jumlah ganjil.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi Populer di Palembang
5. Masjid Agung Banten (Banten)
Arsitektur megah dari Masjid Agung Banten juga menyimpan nilai akulturasi tinggi. Arsitektur di masjid ini merupakan perpaduan sempurna antara budaya Jawa, Tiongkok, Eropa, dan Hindu.