Museum Subkoss Terima Hibah Meriam Tua Peninggalan Masa Penjajahan Belanda

Senin 12-12-2022,21:23 WIB
Reporter : Fran Kurniawan
Editor : Ella Twit

"Penyerahan hibah ini merupakan salah satu upaya kita dalam rangka memajukan, menyemarakkan dan mengembangkan Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya," katanya. 

Dia menuturkan, koleksi utama di museum ini masih sangat minim, hanya berupa mesin lokomotif dan mobil jepp peninggalan AK Gani. Begitu juga koleksi pendukung masih belum banyak jumlahnya untuk penunjang koleksi pajangan di museum Subkoss. 

"Sejak tahun 2017 Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya di bawah Museum Negeri Sumsel. Sejak saat ini sudah banyak kemajuan, tapi perlu adanya penambahan koleksi. Jadi kami harap adanya keikhlasan masyarakat untuk menghibahkan benda perjuangan untuk menambah koleksi di museum," harapnya.

Menurutnya, potensi Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya cukup besar, karena museum ini meliputi sejarah perjuangan wilayah Sumsel, Jambi, Lampung dan Bengkulu. 

BACA JUGA:7 Arsitektur Masjid Bersejarah di Indonesia yang Penuh Filosofi, Ada Majid Agung Palembang lho!

"Harapan kita semakin banyak koleksi benda sejarah, semakin menambah minat masyarakat berkunjung ke Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya," katanya.

Ketua Lembaga Pemangku Adat (LPA) sekaligus mantan Sekda Kota Lubuklinggau, H. Rahman Sani mengungkapkan, masyarakat di Bumi Silampari sangat mendukung dengan keberadaan Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya. "Bahkan Pemkot Lubuklinggau sempat menganggarkan dana sekitar Rp 2 miliar untuk renovasi museum, tapi karena belum dapat direalisasikan," ungkapnya.

Sebagai salah satu tokoh masyarakat di Kota Lubuklinggau, dia mengajak seluruh element masyarakat di Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Rawas Utara menjaga dan melestarikan Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya. 

Sementara itu, Hari Kristian salah satu warga Kota Lubuklinggau yang menghibahkan sejumlah benda bernilai sejarah dan budaya menuturkan, ketertarikannya dengan benda bernilai sejarah dan budaya bermula ketika dia mendapatkan warisan pusaka dari kakeknya. Berangkat dari itu dia mulai menjadi kolektor benda-benda bersejarah.

BACA JUGA:3 Masjid Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam, Begini Sejarahnya

"Ya bisa dikatakan saya kolektor, dan kami ada komunitasnya. Sebagian besar benda-benda tersebut saya dapat dengan membelinya. Saya senang sekali bisa memberikan benda koleksi saya ke Museum Subkoss Garuda Sriwijaya, semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.

Kategori :