MURATARA, PALPRES.COM - Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dukung program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) fokus empat komoditas.
Empat komoditi yang menjadi jurus pemerintah daerah untuk basis ketahanan pangan dan gerakan Sumsel mandiri pangan (GSMP) yakni bawang merah, cabai merah, padi dan jagung.
Bupati Muratara H Devi Suhartoni menyebutkan program nasional fokus lumbung pangan, propinsi sumsel fokus pada GSMP, sementara Kabupaten Muratara sendiri fokus pada empat komoditi untuk basis GSMP.
"Di Sumsel ada dua inovator yakni inovator UMKM dan inovator GSMP. Nah di Kabupaten Muratara sendiri sudah berjalan yakni bawang merah, hasilnya sangat positif,"kata Bupati Muratara H Devi Suhartoni.
BACA JUGA:Legenda Cerita Asal Usul Danau Ulak Lia di Sekayu, Begini Ceritanya?
Kepala Dinas Pertanian dan perikanan Kabupaten Muratara, Ade Meiri Siswi menuturkan di 2022-2023 pemda Muratara akan memfokuskan kegiatan ketahanan pangan di empat komoditas unggulan.
Seperti bawang merah, cabai merah, Padi dan jangung. "Di 2023 kita garap 20 hektar khusus lahan terlantar untuk di optimalisasi menjadi lahan pertanian bawang. Rencananya itu akan di kumpulkan di kecamatan Rawas Ulu," katanya.
Menurut, Ade Mairi program penguatan GSMP ini ditujukan untuk mengatasi dampak resesi ekonomi, dan mengoptimalkan lahan terlantar di Muratara agar lebih produktif.
"Kita akan membuat dua desa percontohan dan saat ini masih disurvei desa mana yang bisa memenuhi kriteria, tentunya masih di fokuskan di satu kecamatan yakni di Rawas Ulu," bebernya.
BACA JUGA:Resep Renyah dari Tepung ketan Cocok jadi Cemilan Nonton Film
Ade menyampaikan selama 2022 pemerintah Kabupaten Muratara sudah menggarap sebanyak 5 hektar lahan bawang merah, 100 hektare jagung melalui APBN di Kecamatan Nibung, Rawas Ulu, Kecamatan Karang Karang. Cabai merah 10 hektar, padi pembukaan lahan 90 hektar di Ulu Rawas, Rawas Ulu, Nibung dan Kecamatan Rupit.
"Sawah sawah yang tidur, kita memanfaatkan untuk di kelola kembali. Hasil investigasi lahan sawah tidur ada kisaran 3,000 hektare. Tersebar di tujuh Kecamatan. Yang sudah terbuka sudah 90 hektare,"kata Ade.
Sambungnya, di optimalkan pada 2023 pertama untuk lahan produktif untuk meningkatkan indeks penanaman (IP) dari 100 menjadi 200. Pada 2022 ada 2285 hektare, lahan sawah yang aktif terus. Di luar pembukaan lahan sawah tidur.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel, Asim Nurudin, mengajak warga Muratara hijaukan perkarangan rumah.
BACA JUGA:Kalemdiklat Polri Hadiri Penutupan Diklat Integrasi Kampus Kebangsaan TNI dan Polri