JAKARTA, PALPRES.COM - Pasca diambil alih oleh Miliander Elon Musk, kondisi Twitter terus merugi.
Belakangan, Bos Tesla ini malah mengaku pesimis, dengan masa depan jejaring sosial itu.
Bahkan belum lama ini Elon Mask mengkhawatirkan kesehatan finansial platform.
Khususnya dengan melihat eksodus pengiklan.
BACA JUGA:Giliran Pemegang Kartu KIS BPJS Kesehatan Dapat Saldo Dana Gratis Tahun 2023, Ini Kriterianya
Sementara pendapatan iklan merupakan 91% dari pendapatan Twitter pada kuartal kedua.
Sedangkan sisanya adalah langganan.
Twitter belum membukukan hasil kuartal ketiganya.
Sehingga sebagai perusahaan swasta, hal itu dihapuskan dan karena itu tidak lagi memiliki kewajiban hukum atau peraturan untuk mempublikasikan hasilnya.
BACA JUGA:Mengenal 12 Suku Melayu di Sumatera Selatan yang Wajib Diketahui
Sebagaimana dilansir oleh The Street di Jakarta, Senin, 26 Desember 2022, di tengah eksodus pengiklan, Elon Musk mengatakan perusahaan merugi lebih dari USD4 juta (Rp62,5 miliar) per hari.
Dia mengulangi pandangan pesimistis itu selama Twitter Spaces pada 20 Desember.
Musk mengatakan, bahwa platform berada di jalur untuk mencapai arus kas negatif USD3 miliar (Rp46 triliun) sebelum pemotongan biaya drastis yang dia buat.
Dari 7.500 karyawan perusahaan yang menjadi staf saat dia tiba, setidaknya 5.000 orang telah dipecat atau diberhentikan.