Inflasi Provinsi Sumatera Selatan Desember 2022 Terkendali

Rabu 04-01-2023,17:38 WIB
Reporter : Bethanica
Editor : Bethanica

PALEMBANG,PALPRES.COM- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Desember 2022 mengalami inflasi sebesar 0,48% (mtm). 

Dengan perkembangan tersebut, realisasi inflasi Provinsi Sumatera Selatan tercatat sebesar 5,94% (yoy), lebih rendah dibandingkan regional Sumatera yg tercatat 6,14% (yoy). 

Sementara itu, inflasi nasional tercatat sebesar 5,51% (yoy). 

Secara tahunan, inflasi Sumatera Selatan meningkat dibandingkan dengan inflasi 2021 sebesar 1,83% (yoy), terutama dipengaruhi oleh dampak penyesuaian kebijakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada September 2022. 

BACA JUGA:Bank Indonesia Bersinergi Bangun Ekonomi dan Keuangan Syariah di Sumsel

Meski demikian, berbagai perkembangan bulanan menunjukkan inflasi pasca kenaikan harga BBM kembali terkendali tercermin pada ekspektasi inflasi dan tekanan inflasi yang terus menurun dan lebih rendah dari prakiraan awal. 

Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang terus bersinergi menjalankan berbagai program pengendalian inflasi, termasuk dengan penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) seiring dengan Program Sumsel Mandiri Pangan di Sumatera Selatan.

Kepala Kanwil Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Erwin Soeriadimadja menyampaikan, faktor pendorong inflasi Sumatera Selatan pada Desember 2022 terutama didorong dari inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,39% (mtm) dengan andil 0,42% (mtm). 

Selanjutnya, lima komoditas dengan andil/penyumbang inflasi terbesar pada Desember 2022 adalah  daging ayam ras 0,127% (mtm), telur ayam ras 0,089% (mtm), cabai merah 0,062% (mtm), minyak goreng 0,027% (mtm) dan emas perhiasan 0,026% (mtm). 

BACA JUGA:Inisiatif Bank Indonesia dalam Mendorong Digitalisasi Pembayaran

Kenaikan daging ayam ras, telur ayam ras dan minyak goreng terjadi seiring dengan peningkatan permintaan pada periode Nataru. 

“Peningkatan harga daging ayam ras juga dipengaruhi oleh upaya pemerintah untuk menjaga harga jual di tingkat peternak yang masih mengalami kondisi oversupply melalui strategi Badan Pangan Nasional (BPN) untuk memfasilitasi penyerapan live bird oleh BUMN pangan dan perusahaan integrator dari peternak mandiri mikro dan kecil,”ungkap Erwin dalam keterangan persnya, Rabu 4 Januari 2023. 

Sementara itu peningkatan harga komoditas cabai merah didorong oleh peningkatan permintaan dan penurunan pasokan. Secara umum, produksi komoditas cabai merah masih berlanjut meski kondisi cuaca tidak sekondusif bulan lalu seiring dengan puncak musim hujan yang tengah berlangsung di mayoritas daerah sentra.  

Secara tahunan Inflasi IHK Provinsi Sumatera Selatan 2022 didorong oleh inflasi dari ketiga Kelompok komponen inflasi. Inflasi inti tercatat mengalami inflasi sebesar 3,90% (yoy), terutama disumbang oleh komoditas sewa rumah dengan inflasi sebesar 3% (yoy) dengan andil inflasi sebesar 0,148% (yoy). 

BACA JUGA:Antisipasi Inflasi Jelang Nataru, TPID Sumsel Pastikan Ketersediaan Stok dan Pasokan di Setiap Wilayah

Kategori :