Dengan total penerima sejak awal pelaksanaan program hingga mencapai 14,9 juta penerima.
BACA JUGA:Keren! Pantai di Bangka Belitung Berikut Ini Dikenal Sangat Eksotis
Berdasarkan jumlah peserta tahun 2022 tersebut, sebanyak 53,6 persen diantaranya berasal dari 212 kabupaten/kota target penurunan kemiskinan ekstrem serta mencakup calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dalam kesempatan lain, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin menyampaikan bahwa Program Kartu Prakerja telah melakukan dua kali peningkatan tata kelola.
Hal ini dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi oleh lembaga, baik yang dilakukan oleh internal maupun eksternal.
Seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Setelah hampir tiga tahun berjalan, banyak evaluasi dan rekomendasi yang diterima, sehingga kami melakukan penyesuaian program lagi agar pelaksanaan Program Kartu Prakerja semakin akuntabel dengan terbitnya Perpres Nomor 113 Tahun 2022,” kata Deputi Rudy.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, Program Kartu Prakerja Gelombang 48 akan dibuka pada tahun 2023 ini.
Program Kartu Prakerja Gelombang 48 akan dibuka pada kuartal pertama, yakni Januari-Maret 2023.
Skema pemberian bantuan pada program Kartu Prakerja Gelombang 48 di tahun 2023 mengalami perubahan.
BACA JUGA:7 Ide Gaya Foto Prewedding yang Cocok Buat Kamu
Tahun ini, pemerintah memberlakukan skema dengan cara normal.
Yakni, peserta mendapatkan pelatihan secara offline atau luar jaringan (luring).
Untuk tahap awal, ada 10 kota yang bakal menerapkan perdana skema normal Kartu Prakerja 2023.
Kota-kota tersebut, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.