Dikarenakan naga diyakini membawa keberuntungan oleh pedagang China waktu itu, maka banyak sekali keramik yang bergambar naga dan ikan, serta simbol-simbol lainnya dibuat.
Hingga sampai saat ini, harganyapun ditaksir ratusan juta rupiah.
Disamping cerita diatas, sumber lainnya meyakini bahwa naga tersebut memang ada.
Tetapi memang tidak berwujud naga pada umumnya, melainkan sejenis ikan air tawar raksasa, yang disebut dengan Ikan Tapa Tembago.
BACA JUGA:Mau Dapat Dana BPNT dan PKH, Harus Punya KKS, Begini Cara Mudah Daftar KKS Online
Ikan Tapa tersebut adalah ikan serupa Patin, namun bertubuh pipih dan ukurannya sangat panjang.
Ikan Tapa memiliki kumis dan saat dirinya berenang, saat berenang, bagian tubuhnya yang terkena sinar matahari akan mengkilap seperti kuningan.
Warna inilah yang lalu menjadi nama si ikan, Tapa Tembaga.
Ukurannya badannya yang jauh melebihi ikan lainnya di Sungai Musi membuat Tapa dianggap seperti naga.
BACA JUGA:Segera Dapatkan Bansos Saldo DANA Gratis Rp3.500.000 dari Pemerintah, Ini Syarat dan Ketentuannya
Hal ini dibuktikan dengan cerita warga daerah Bailangu, berhasil menangkap ikan tapa sepanjang 170 centimeter dengan berat 43 kilogram dan lingkar tubuh 51 centimeter.
Diyakini ikan tersebut adalah Ikan Tapa.
Kemunculan Ikan Tapa Tembago ini juga diyakini merupakan sebuah pertanda, akan datangnya bahaya besar bagi warga Palembang.
Kemunculan pertamanya pada tahun 1967 berbarengan dengan tragedi kebakaran besar pada masa itu.
Terjadi kebakaran besar di Palembang yang bukan hanya melanda beberapa rumah, namun menghanguskan ratusan rumah di tiga kelurahan, yaitu Kelurahan 27 Ilir, 28 Ilir, dan 29 Ilir.