"Saya merasa saya kerap mendapatkan pandangan yang kotor karena memiliki payudara besar, jadi saya cenderung diam di rumah, kesehatan mental saya sangat terdampak karena ini," jelas Pamelia.
Meski ada peluang untuk payudaranya kembali ke ukuran normal, Pamelia sangat ingin memperbaiki kondisinya dengan segera.
Oleh karena itu, Pamelia mencoba beragam cara yang mungkin bisa membantunya.
Salah satu cara tersebut adalah melakukan program penurunan berat badan.
Sayangnya, upaya ini tak memberikan hasil dan ukuran payudaranya tetap membesar, meski dia berhasil menurunkan berat badan.
Upaya lain yang bisa dia lakukan adalah menjalani operasi pengecilan payudara.
Akan tetapi, dokter menganjurkan Pamelia untuk menunda rencana operasi tersebut karena Pamelia masih berencana untuk menambah satu anak.
Kondisi langka yang diidapnya juga mendorong Pamelia untuk memberikan edukasi kepada masyarakat melalui media sosial.
Melalui unggahan video di Tiktok, Pamelia kerap menyebarkan informasi mengenai kondisi gigantomastia dan meluruskan kesalahpahaman yang kerap menyertai penderita gigantomastia.
Hingga saat ini, tagar #gigantomastia telah ditonton sebanyak 21,5 juta kali di Tiktok.
Meski ada beberapa komentar negatif, Pamelia mengungkapkan bahwa sejauh ini reaksi warganet terhadap edukasi mengenai masalah gigantomastia sangat positif.
"Saya ingin orang-orang melakukan riset sebelum beropini mengenai penampilan saya. Sangat tidak nyaman dan tidak mudah untuk memiliki gigantomastia," ujar Pamelia. *