EMPAT LAWANG, PALPRES.COM – Keragaman bahasa di Indonesia di dunia hanya kalah dari Papua Nugini.
Jika di Papua Nugini ada 814 bahasa yang masih dituturkan, maka kita punya 715 bahasa daerah yang masih ada penuturnya.
Beberapa daerah diperkirakan akan hilang karena jumlah penutur aslinya terus berkurang.
Seperti terjadi di Provinsi Sumatera Selatan yang juga termasuk paling beragam bahasanya. Setiap kabupaten atau kota punya bahasa daerah sendiri.
BACA JUGA:Walau Tak Punya Kartu KIP, Kamu Bisa Dapat Bansos Rp1.000.000, Begini Caranya!
Salah satu daerah yang punya cukup banyak penutur bahasa daerah berbeda-beda adalah Kabupaten Empat Lawang.
Kabupaten Empat Lawang adalah salah satu daerah yang ada di Provinsi Sumatera Selatan dengan ibukota kabupaten terletak di Kecamatan Tebing Tinggi.
Berikut 5 bahasa daerah yang dituturkan di Kabupaten Empat Lawang.
1. Bahasa Lintang
Mayoritas masyarakat Empat Lawang adalah penutur bahasa Lintang dengan beragam dialek. Secara ilmu bahasa bahasa-bahasa di Sumatera Selatan termasuk rumpun bahasa Melayu Tengah termasuk bahasa Lintang.
Belum banyak penelitian tentang bahasa Lintang ini. Namun, secara umum dikenal perbedaan ada perbedaan dialek dalam bahasa Lintang yakni dialek 'o' dan dialek 'e'.
BACA JUGA:9 Juta Lebih Pemilik Kartu KIS Bisa Dapatkan 4 Jenis Bansos Ini, Simak Cara Pengajuannya Disini!
Dialek 'o' dituturkan di Kecamatan Muara Pinang, Lintang Kanan, Pendopo, Pendopo Barat, Sikap Dalam, dan Ulu Musi.
Dialek 'e' dipergunakan masyarakat Kecamatan Tebing Tinggi dan Talang Padang. Pemakai dialek 'e' seperti 'e' dalam pengucapan 'ember', 'benteng' dalam bahasa Indonesia. Ada pula di sebuah desa Kecamatan Sikap Dalam.
Mayoritas dialeknya sama kecuali ada beberapa kata tertentu. Jika dialek 'o' mengatakan 'nedo' untuk tidak, dialek 'e' menggunakan kata 'nede', maka di Desa Karang Dapo Kecamatan Sikap Dalam mereka memakai 'ne e' tidak pakai fonem 'd'.