PALEMBANG, PALPRES.COM - Mempererat hubungan silaturahmi, Direktur Utama PT Timah Indonesia, Achmad Ardianto bersama ketua Pengurus Wilayah (PW) Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kepulauan Bangka Belitung, Marwan Al Ja'fari mengunjungi Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam.
Kedatangan Direktur Utama PT Timah Indonesia bersama Ketua PW MABMI Kepulauan Bangka Belitung ini pun disambut langsung oleh Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R M Fauwaz Diradja SH M Kn.
Menurut Achmad Ardianto, kedatangan mereka ke Istana Adat Kesultanan Palembang Darusalam tidak lain untuk mempererat hubungan antar kedua belah pihak, dengan bersama-sama memperkuat adat dan budaya Melayu.
"Kita sangat berterima kasih kepada Kesultanan Palembang Darussalam, yang telah memberikan gelar sehingga untuk mempererat jalinan yang terjalin," ujarnya disela-sela kegiatan, Jumat, 27 Januari 2023.
BACA JUGA:Dandim 0405/Lahat Pimpin Sertijab Puluhan Perwira, Tapi Kok Ada yang Aneh? Apa ya
Sehingga pihaknya berharap hubungan yang terjalin dapat terus berlanjut, dan pihaknya juga mengundang Kesultanan Palembang Darussalam untuk bisa melihat dan berkunjung ke Kepulauan Bangka Belitung.
Sementara itu, Sultan SMB IV Jaya Wikrama R M Fauwaz Diradja SH M Kn mengatakan, bahwa ini merupakan silaturahmi yang sangat baik dalam meningkatkan kekerabatan dan saling bersinergi.
"Kita memang memiliki keberagaman tapi memiliki tujuan yang sama untuk melestarikan dan menjaga adat budaya, kalau tidak kita siapa lagi yang bisa mempertahankannya di tengah pengaruh kapitalisme," bebernya.
Dahulu, lanjut SMB IV, Kepulauan Bangka Belitung dan Palembang merupakan satu kesatuan, namun sekarang sudah terbelah dan menjadi Provinsi yang sangat berkembang sepeti sekarang ini.
BACA JUGA:Kabar Gembira Pelaku UMKM Bisa Dapat Bantuan Dana Rp4.200.000 dari Pemerintah, Cek Cara Daftarnya
"Mari kita mempererat hubungan ini bersama-sama menjaga dan melestarikan adat istiadat masing-masing," aku dia.
SMB IV menambahkan, Kesultanan Palembang Darusalam pernah memberi gelar adat kepada orang-orang terpilih pada dahulu kala.
Gelar yang diberikan itu, menurut SMB memiliki perannya tersendiri.
“Seperti Pasirah yang kita beri gelar Pangeran seperti itu, jadi memang sudah ada sejak zaman dahulu,” aku dia.
BACA JUGA:Benarkah Koin Rp1.000 Kelapa Sawit Bernilai Rp100 Juta? Ini Faktanya