MURATARA,PALPRES.COM- Jumlah kasus stunting di Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan terus mengalami penurunan.Capaian tersebut merupakan komitmen bersama berbagai pihak.
Sebab, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) bahwa Kabupaten Muratara sendiri angkat stunting pada tahun 2022 sebesar 20,3 persen, angka itu menurun dibandingkan pada tahun 2021 lalu berjumlah 28,3 persen.
Artinya kasus stunting di Kabupaten Muratara turun hingga lebih kurang 8 persen.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DaldukKB) Kabupaten Muratara, Mugono, mengaku bersyukur atas penurunan tersebut.
BACA JUGA:Nama Penerima Bansos PKH 2023 Tahap 1 Lihat Disini, Hanya Pemilik KIS 4 Tipe KK Ini yang Bisa Dapat!
Sebab, itu tidak terlepas dari kerja keras tim percepatan penurunan stunting di Bumi Beselang Serundingan
“Ini semua berkat kerja keras tim TPPS Muratara yang dikomandoi wakil Bupati Muratara sebagai sebagai ketua, atas keberhasilan ini kita patut bersyukur,” kata Mugono, Senin 30 Januari 2023.
Dia juga berkata, jika Kabupaten Muratara di beri target Prevalensi dalam penurunan angka stunting sebanyak 3 persen atau dari angka 28,3 menjadi 25 persen saja.
Namun berkat upaya kerja keras dari pemerintah muratara, target Prevalensi di Muratara dapat melampaui target yang diberikan, bahkan lebih dari setengah target.
BACA JUGA:Turunkan Angka Stunting Ala Pemkab OKU Selatan Melalui Program BAAS
“Sebenarnya target prevelensi untuk kabupaten kita menjadi 25 persen saja, namun alhamdulillah kerja keras dan dukungan semua pihak kita mampu melampaui itu,” tegas Mugono.
Ketua satgas percepatan penurunan stunting Kabupaten Muratara, H Inayatullah, perintahkan Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana (DKKB) agar mencatat organisasi perangkat daerah (opd), camat yang tidak komitmen, perduli terhadap penurunan stunting.
"Ketegasan tersebut, agar opd optimal dan serius dalam menukangi peran masing-masing. Sehingga di 2024 mendatang target nasional 16,07 persen bisa kita capai,"kata Wakil Bupati Muratara itu.
Ia menjelaskan setiap opd mengetahui tufoksi masing-masing, sehingga saling berkesinambungan antar opd.
BACA JUGA:8 Aksi Nyata Pemkab Musi Banyuasin Turunkan Angka Stunting, Poin ini Yang Terpenting
"Misalkan saja, kementerian agama Kabupaten Muratara melakukan investasi terhadap warga yang akan menikah setelah melihat calon pengantin (catin) tidak sehat jasmani dan rohani. Masih banyak contoh yang ada di masing masing dinas,"pungkasnya.